3. Clubbing

4.1K 269 27
                                    

Halo Weekend datang lagi, saatnya Alfa-Syilla menyapa teman-teman.

Ada yang kangen couple ini nggak?
Apa enggak? Ya, udah deh nggak apa-apa. 😄

Happy reading anda don't forget to tap 🌟

Happy reading anda don't forget to tap  🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lagi-lagi Alfa seolah terlempar pada kejadian beberapa tahun silam. Saat dirinya dan Syilla masih menjadi sepasang kekasih. Syilla bukanlah cewek yang memiliki basa basi tinggi. Apa yang ada di pikirannya bisa langsung dia muntahkan begitu saja.

Jangankan hanya mengajak Alfa makan siang, mengajak lelaki itu kencan pun berani. Mungkin Syilla pikir Alfa akan seperti dulu. Menurut padanya seperti kerbau dicocok hidungnya. Namun, kali ini dengan tegas Alfa menolak ajakan makan siang wanita itu.

"Maaf, nggak bisa. Jam makan siang sudah lewat tiga puluh menit yang lalu."

Setelah berkata begitu, tanpa menunggu balasan dari Syilla, Alfa kembali melanjutkan langkah, masuk ke dalam lift.

Syilla di posisinya hanya bisa melongo mendengar penolakan Alfa yang meninggalkannya begitu saja. Diam-diam dia melirik keadaan sekitar. Sepi. Untuk sebuah alasan dia mengembuskan napas lega. Baru kemudian beranjak menuju ruangan Reksa.

Reksa di dalam tengah diskusi dengan Bastian-kakak Syila-, saat Syilla masuk. Lelaki itu mengernyit melihat kedatangan assisten di perusahaan retailnya itu.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Reksa. Bastian yang memang lagi serius ikut menoleh.

"Memangnya nggak boleh aku ke sini?" tanya Syilla acuh tak acuh, lantas dirinya beranjak duduk di sofa. "Aku belum makan."

"Ya, terus ngapain ke sini? Kalau belum makan itu, ya, ke restoran cari makan," ujar Bastian.

"Nggak ada temen. Kalian mau menemani aku?" Punggungnya menegak dan matanya berbinar.

Seakan tidak pernah mendengar apa yang Syilla katakan, dua lelaki yang sedang terlibat diskusi itu mengabaikan. Tentu saja itu membuat Syilla mendengus sebal.

"Aku lapar, loh ini. Kalian tega banget, sih."

Bastian mengembuskan napas, sementara Reksa memutar bola matanya. "Minta temani Herdy saja," ujar Reksa.

"Kalau dia mau, ngapain aku ke sini?"

"Jam makan siang udah lewat, Syill. Udahlah, kamu order online aja. Dan emangnya kamu nggak lihat? Kami berdua lagi sibuk?"

Syilla mendesis sebal. Dia lantas berdiri, dan keluar dari ruangan Reksa seraya membanting pintunya keras-keras. Punya dua kakak lelaki nggak guna!

***

Sementara itu, di kantornya, Alfa tampak mondar-mandir tidak tentu arah. Tindakannya yang menolak ajakan makan siang Syilla mendadak jadi beban pikiran lelaki itu. Bukannya apa, tetapi perasaan menyesal serta merta hinggap begitu dirinya sudah sampai ke kantor. Harusnya dia amini saja ajakan Syilla, tidak ada salahnya 'kan?

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang