Prolog

2.3K 145 57
                                    


Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Klik tombol bintang sebelah kiri biar ATARAXIA makin sering up ya!!

Happy Reading!!

####

Seorang gadis dengan jilbab berwarna hitam tengah berjalan sambil menenteng plastik kresek belanjaannya.

Dia Aira Jiana Syafanni yang kerap dipanggil Jia, gadis sederhana yang berasal dari kampung. Gadis dengan tatapan tenang yang mampu menyembunyikan perasaan yang sedang di alaminya. Dengan wajah bulat, pipi chuby, alis tebal, bulu mata lentik, hidung tidak terlalu mancung, tidak juga terlalu pesek, bibir pink alami, serta gigi gingsul yang menambah kesan manis.

Jia itu ramah, mudah bergaul, kadang bobrok. Dia juga mempunyai kelebihan yang tidak di miliki oleh manusia pada umumnya, dia bisa membaca isi hati dan pikiran seseorang yang berada di sekitarnya.

Setelah lulus dari bangku SMA yang berada di kampungnya, Jia memilih untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Saat ini, Jia bekerja sebagai salah satu karyawan cafe di kota Jakarta, Del's Caffe merupakan cafe yang sedang viral di sosial media. Tempatnya yang aesthetic, instagramable, cocok untuk remaja nongki. Didalamnya banyak lukisan-lukisan abstrak yang tentunya akan sangat mahal jika dirupiahkan. Selain itu menunya juga sangat enak dan harganya juga sesuai dengan kantong pelajar. Jangan lupakan pemilik Del's Caffe yang tampannya tidak manusiawi dan yang pasti  masih muda.

Di Del's Caffe terdapat 3 shift, shift pertama dari mulai jam 8 pagi sampai jam setengah 3 sore, shift kedua dari mulai jam setengah 3 sore sampai jam 9 malam, shift ketiga dari mulai jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Sedangkan Jia mengambil shift kedua karena siangnya ia pakai untuk pemotretan. Yap, selain jadi karyawan cafe, Jia juga menjadi selebgram.

Jia berjalan sambil bersenandung kecil. Tepat di jalanan yang lumayan sepi, tiba-tiba ada 3 orang preman. Ketiga preman itu menatap Jia seolah menemukan mangsanya.

"Ehh ada neng cantik. Mau kemana neng malem-malem begini?" ujar salah satu preman berambut gondrong.

Jia memejamkan matanya sejenak lalu tersenyum ramah kepada preman-preman itu. "Ohh ini abis beli cemilan terus mau pulang."

Bukanya takut dan lari terbirit-birit, Jia malah menjawab pertanyaan si preman gondrong.

"Mau abang anterin gak neng? Biasanya jam segini tuh banyak hantu berkeliaran loh," ucap sang preman kepala botak berniat menakut-nakuti Jia.

Jia terkekeh. "Permisi bang saya duluan."

Baru satu langkah, si preman perut buncit langsung menghadang langkah Jia.

"Cepet amat neng, mending maen dulu sama abang nanti abang anterin deh pulangnya," katanya sambil berusaha menyentuh dagu Jia tapi langsung di tepis.

Melihat itu, kedua preman lainya berjalan mendekati Jia. "Wiihhh berani juga lo," ucap si gondrong

Si gondrong berniat memegang tangan Jia, refleks Jia memukul wajah si gondrong menggunakan kresek yang berisi belanjaannya.

"Ehh maaf maaf bang. Saya gak sengaja," ucap Jia merasa bersalah.

"Sialan lo!! Hajar!!!" seru si gondrong pada kedua temanya.

Ketika kedua preman itu hendak menangkap Jia, Jia terlebih dahulu menendang aset berharga si botak. Si buncit yang melihat itu langsung emosi dan berniat memukul Jia, tapi Jia berhasil menghindar lalu menendang si buncit mengakibatkannya jatuh tersungkur terguling-guling nabrak lautan bersama doraemon. Lah kok ngawur si author

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang