10

621 64 57
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Klik tombol bintang sebelah kiri biar ATARAXIA makin sering up yaa!!

Happy Reading!!

"Maksimalkan bahagiamu, sebelum kamu lupa cara untuk bahagia."


####


Bunyi panggilan masuk berhasil menarik perhatian Jia. Jia yang baru masuk ke kamar langsung mengambil ponselnya yang berada diatas kasur. Jia membuka ponsel dan mengangkat panggilan yang ternyata dari Afi.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Gue ganggu gak?"

"Gak kok. Ada apa?"

"Gak ada apa-apa sih"
Jia tidak menjawab karena sedang minum minuman yang tadi sempat ia ambil.

"Lagi ngapain?"

"Lagi telfonan,"

"Pasti telfonan sama cowok ganteng."

"Bukan. Tapi cowok kepedean" Jia terkekeh membuat Afi ikut terkekeh.

"Mau jalan gak?"

"Kemana?"

"Kemana aja. Mau?"

Jia melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 7 malam.

"Boleh"

Diseberang sana, Afi tengah bersorak tanpa suara sambil mengepalkan kedua tangannya di udara.

"Yaudah gue kesitu. Assalamualaikum."

"Waalaikusalam"

####


Sesuai janjinya, Afi menjemput Jia. Dan sekarang, ia sedang berada didepan kost-an Jia. Baru saja Afi hendak menelphone Jia, cewek itu sudah keluar duluan.

"Udah dari tadi?" tanya Jia berjalan mendekati Afi.

"Baru sampe."

Jia tersenyum kecil. Cewek itu mengenakan celana jeans, manset hitam yang dilapisi cardigan, serta kerudung pashmina hitam yang menutupi rambutnya. Afi mengembangkan senyumnya melihat penampilan Jia yang sederhana.

"Sebenernya kita mau kemana sih?"

"Udah ikut aja." jawab Afi tersenyum

####


Pasar Malam.

Setelah memarkirkan motornya, Afi mengajak Jia untuk masuk. Suasana tampak ramai membuat Jia tersenyum. Sudah lama ia tidak ke tempat ini.

"Suka?"

Jia mengangguk. "Suka. Udah lama gue gak ke pasar malem."

Afi mengacak gemas kerudung Jia dengan pelan, yang mengakibatkannya sedikit berantakan.

"Afiii jadi rusak kan!" ujar Jia kesal.

Afi menanggapinya dengan kekehan. "Sini gue benerin."

Kemudian cowok itu merapihkan kerudung Jia yang sedikit berantakan karena ulahnya. Hal itu membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian. Ada yang menatapnya iri, ada juga yang menatapnya dengan sinis. Sedangkan mereka berdua hanya acuh saja.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang