9

659 64 44
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Klik tombol bintang sebelah kiri biar ATARAXIA makin sering up yaa!!

Happy Reading!!

"Aku terlalu terobsesi untuk memilikimu, sampai aku lupa bahwa kamu hanyalah ilusi yg ku jadikan nyata dalam pikiranku."


####


Rutinitas di hari Senin dimana sekolah akan melaksanakan upacara bendera. Sepanjang koridor, banyak murid yang berlari dengan panik karena tidak memakai atribut yang lengkap. Tetapi semua itu tidak berlaku untuk anggota inti Foxsos. Entah angin dari mana, tiba-tiba mereka mau mengikuti upacara. Dengan santainya mereka berjalan menuju barisan. Walaupun dengan pakaian yang tidak rapi, rambut berantakan, serta tidak memakai topi dan dasi, tapi tidak ada guru yang menyadari. Karena mereka baris di tengah-tengah dan sedikit membungkukkan badannya. Semua itu mereka lakukan supaya tidak ketauan oleh guru BK.

"Kalo lagi upacara gini, gue pengen pingsan. Tapi takutnya pas digotong malah ketawa," celetuk Galih tiba-tiba.

"Kalo tiba-tiba ketawa, lo pura-pura kerasukan aja lah," sahut Ardan yang berada di sampingnya.

"Cepetan pingsan! Biar langsung gue gotong ke kuburan," Afi menimpali yang membuat Galih memasang wajah masamnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya upacara selesai. Seluruh murid membubarkan diri dan kembali ke kelasnya masing-masing, termasuk para inti Foxsos. Tadi saat upacara, kepala sekolah mengumumkan bahwa hari ini full freeclass. Hal itu membuat suasana setiap kelas tidak terkondisikan. Afi dan yang lainnya sendiri memilih nongkrong di depan kelas.

Afi, Amar, dan Adam tengah bermain game sambil duduk di lantai. Galih yang sibuk menggoda siswi yang lewat dengan gombalan recehnya. Sedangkan Ardan sedang di dalam kelas entah mengambil apa.

"Seluruh kota...merupakan tempat bermain yang asik....oh senangnya..aku senang sekali..."

Mereka menoleh ke sumber suara dan mendapati Siti yang berdiri ditengah pintu, mengarahkan ponselnya ke mereka.

Siti berdecak sambil geleng-geleng kepala. Lalu hendak kembali masuk tapi di kejutkan oleh kehadiran Ardan di belakangnya.

"LAILAHAILA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADZOLIMIN!!" latah Siti berlebihan seakan habis melihat setan.

Ardan meraup muka Siti. "Biasa aja kali"

"Ck. Muka lo kayak setan!!" ujar Siti ngegas.
"Minggir!! Gue mau lewat."

Bukan Ardan namanya kalau langsung menuruti perkataan Siti. "Eittss ntar dulu, gue mau nanya nih."

Siti memutar bola matanya malas. "Paan cepet!!"

"Lo tau gak? kenapa banyakan like daripada comment?"

"Jawab gak tau!!" lanjut Ardan memaksa.

"Ck." Siti berdecak kesal, tidak tau lagi dengan jalan pikir Ardan. "Gak tau"

"Karna banyak yang suka tapi gak berani ngomong. Kaya aku ke kamu...."

"EAAAAAA....LANJUTKAN DAN"

Suara heboh itu berasal dari Galih yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka berdua. Ardan menaik turunkan alisnya yang membuat Siti semakin kesal bukan main. Siti hendak membalas namun terpotong oleh suara seseorang.

"LEELAKII BUAYA DARAT..."
Mereka semua menoleh ke asal suara. Terlihat 7 perempuan cantik berjalan ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan Atha dkk.

"BUSETT..." Atha dkk serentak menjawab nyanyian Joan tadi sambil memutar kepalanya ala-ala trio macan. Kecuali Refa dan Kalina, mungkin hanya mereka berdua yang masih mempunyai urat malu.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang