Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.
Semua yang ada di cerita ini hanya fiksi, jangan sangkut pautkan ke dunia nyata. Biasakan untuk menghargai setiap usaha seseorang.
Klik tombol bintang sebelah pojok kiri biar ATARAXIA sering up yaa!!
Happy Reading!!
"Jalani, nikmati, syukuri. Itulah kunci hidup bahagia."
####
"Dan hotspot dong," pinta Galih pada Ardan yang tengah kayang di ubin lantai.Siang ini, mereka berada di markas Foxsos. Entah apa yang ada di pikiran Ardan. Tadinya, saat cowok itu sedang scroll ig, ia melihat story seseorang yg tengah kayang di lantai. Dan tiba-tiba ia ingin meniru adegan berbahaya itu. Canda bahaya:v
"Bangkrut lo?" Ardan menyelesaikan aktifitasnya, lalu cowok beralis tebal itu menyalakan hotspotnya.
"Gue ada kuota, tapi kuota chat doang."
"Terus lo minta hotspot mau ngapain?" tanya Adam penasaran.
Galih menyengir. "Buka ig, gue mau ngepoin gebetan baru gue."
"Passwordnya apa, Dan?" Galih menatap Ardan menunggu jawaban dari cowok itu.
"Cium dulu."
Galih melotot. "OGAH!!" Lalu bergidik ngeri, "cepet apaan anjir?!"
"Cium dulu." jawab Ardan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Karena kesal, Galih memukul kepala Ardan kencang. "Anjing lo!!" umpat Ardan sambil mengelus kepalanya.
"Lo kalo mau belok, belok aja sendiri, gak usah ngajak-ngajak gue anjir!" ujar Galih kesal.
Giliran Ardan yang melotot. "Gue juga masih normal bangsat!!"
"Yaudah password lo apaan?" Baru saja Ardan hendak menjawab tapi di potong lagi oleh Galih. "Sekali lagi lo bilang 'cium dulu', gue gorok lo!!"
"Ck, PASSWORDNYA ITU CIUM DULU, PE'A!!!" seru Ardan tepat didepan muka Galih. Ia kelewat kesal. Gimana gak kesal coba, dirinya yang ganteng gini dibilang belok.
"ANJING MUNCRAT!!" teriak Galih saat merasakan wajah tampannya terkena cipratan air, tapi bukan hujan. Ia langsung menarik kaos yang digunakan Ardan untuk mengelap mukanya. Membuat cowok itu memberontak, berusaha melepaskan Galih, tapi tidak bisa.
"TIDAAKKK!! JANGAN MENDEKAT SAYA SUDAH MANDI!!" pekik Ardan sambil menirukan gaya perempuan alay.
"Najis!" Galih mendorong tubuh Ardan, lalu kembali duduk malanjutkan niatnya menstalk gebetan barunya.
Adam menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua orang gila di hadapannya itu. Tatapannya jatuh pada Afi yang sedari tadi hanya diam.
"Lo kenapa Fi? kayak ada yang dipikirin gitu." Perkataan Adam berhasil membuat mereka menatap Afi.
Afi yang tersadar pun menatap mereka juga. "Gue butuh bantuan kalian."
"Apaan Bos?" tanya Ardan kepo.
Afi menatap mereka satu persatu, kedua sikunya bertopang pada paha. Ia menghembuskan nafasnya kasar.
"GuemaunembakJia," ucapnya cepat.
Mereka yang mendengar itu pun melongo. Karena Afi berbicara dengan sangat cepat sehingga tidak terdengar jelas oleh mereka.
"Lo ngomong apa dah?!" Ardan menggaruk rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARAXIA
Novela Juvenil•••• Aira Jiana Syafanni atau kerap dipanggil Jia, gadis sederhana yang berasal dari kampung. Gadis dengan tatapan tenang yang mampu menyembunyikan perasaan yang sedang di alaminya. Jia itu ramah, mudah bergaul, receh, kadang bobrok. Dia juga mempun...