23

511 59 55
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Semua yang ada di cerita ini hanya fiksi, jangan sangkut pautkan ke dunia nyata. Biasakan untuk menghargai setiap usaha seseorang.

Klik tombol bintang sebelah pojok kiri biar ATARAXIA sering up yaa!!

Happy Reading!!

"Aku tidak mencintaimu, hanya saja kehadiranmu membuatku terbiasa."

####


Jia dan Arin kembali ke markas Foxsos. Halaman markas tampak ramai oleh semua anggota Foxsos dan Stheno yang tengah berkumpul. Di depan mereka, terlihat Afi yang tengah berdiri dengan gagahnya di atas panggung kecil. Wajahnya yang tegas ditambah jaket kebanggaan Foxsos yang melekat di tubuh kekarnya semakin menunjukan aura kepemimpinan.

"Sumpah Afi kalo gitu damagenya gak ada obeng anjir!!" seru Ceri heboh dengan mata yang berbinar menatap Afi. Bahkan saking gemasnya, Ceri sampai menggigiti jari tangannya sendiri.

"Kali ini gue setuju sama lo," timpal Joan menyetujui ucapan Ceri. Cewek itu mesam mesem sendiri sambil menatap Afi dengan tatapan memuja.

Aila berdecak sambil menggelengkan kepalanya. "Inget punya temen woy!!"

"Gak papalah Ai, mumpung Arin gak ada." balas Ceri cekikikan.

"Nikung temen dosa gak sih?" tanya Joan tanpa sadar, masih memfokuskan pandangannya kedepan dimana Afi berada.

Tiba-tiba seseorang datang ke tengah-tengah antara Ceri dan Joan. Mendorong pelan mereka berdua hingga mereka tersadar dan mengalihkan pandangannya dari Afi.

"Heh! Kalian berdua jangan liatin Afi!. Afi itu udah mau aku pelet, jadi jangan macem-macem!!" ujar Arin berkacak pinggang dengan wajah kesal.

"Halah tidur aja masih ngorok, gayaan lo pelet pelet." cibir Ceri menatap Arin kesal.

"Bocil sok keras." lanjut Joan

Arin melototkan matanya. "Aku bukan bocil ya! Yang bocil itu Aila." ucapnya menunjuk Aila.

"Kok gue di bawa-bawa?" tanya Aila heran.

"Ya kan kam---"

"Udah deh gak usah pada ribut. Itu Afi ngomong kita gak denger."

Seketika mereka menutup mulutnya rapat-rapat saat Refa berbicara. Jia yang menyaksikan semuanya hanya terkekeh saja. Sangat lucu, perkataan Refa bagaikan mantra agar mereka diam.

Mereka semua kemudian kembali memperhatikan Afi yang tengah mengucapkan ikrar perdamaian.

"DETIK INI. GUE, SELAKU KETUA FOXSOS MENYATAKAN BAHWA FOXSOS DAN STHENO RESMI BERGABUNG!!!"

Tepat setelah Afi berseru dengan lantangnya, Gavier langsung maju ke atas panggung, berdiri di samping Afi.

"FOXSOS!!"

"STHENO!!"

Teriak Afi dan Gavier secara bersamaan. Suara mereka yang menggelegar membuat semangat para anggotanya semakin membara.

"WE ARE ONE!!"

"GREETINGS OF SOLIDARITY!!"

"DARAH SATU DARAH. MATI SATU MATI!!"

Teriakan itu membuat siapa saja yang mendengarnya merinding. Semboyan yang hampir 2 tahun lenyap kini kembali terdengar. Artinya kedua penguasa jalanan sudah bersatu. Rubah dan ular yang dulu bersaing kini menjadi saudara. Kedua geng motor yang menjunjung tinggi arti solidaritas, membuat siapa saja harus berpikir dua kali jika ingin membuat masalah dengan mereka.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang