Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.Klik tombol bintang sebelah pojok kiri biar ATARAXIA sering up yaa!!
Happy Reading!!
"Jika bertahan adalah sebuah kesalahan, apakah dengan meninggalkan adalah pilihan yang benar?"
####
Jia sudah siap dengan kaos rajut berwarna mocca dipadukan dengan celana kulot jeans dan hijab pashmina plisket. Tidak lupa ia memoleskan liptint ke bibirnya agar terlihat lebih fresh dan juga menyemprotkan parfume ke seluruh tubuhnya.Selesai dengan penampilannya, Jia mengambil kunci motor dan handphone yang berada di atas nakas. Sesuai perjanjian dengan Atha dkk, malam ini Jia menuju ke alamat yang diberikan oleh Ceri.
Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya Jia sampai di depan rumah mewah berlantai dua. Ia turun dari motornya lalu berjalan kearah pintu. Saat hendak membuka, tiba-tiba pintu terbuka dari dalam.
"Ehh!! Jia lo udah sampe?" ternyata orang itu adalah Kalina.
Jia memutar bola matanya malas. "Belom masih di rumah."
Kalina hanya terkekeh lalu mempersilakan Jia untuk masuk. Dia membawa Jia menuju taman belakang rumah.
Sesampainya di taman, terlihat Joan yang tengah menjaga api unggun kecil-kecilan agar tidak padam dengan Ara yang membakar ayamnya. Aila yang menata sambil mengolesi sosis dan jagung dengan bumbu-bumbu, sesekali memakan sosis yang masih mentah. Ceri yang membakar sosis dan jagung. Refa yang menata minuman dan ciki-ciki diatas tikar yang sudah di gelar. Sedangkan Atha, dia tidak ikut bantu-bantu melainkan sibuk live streaming di ig.
"Wiihhhh!!! Gue bantu yang mana nih?" tanya Jia saat berada diantara mereka. Sedangkan Kalina sudah pergi membantu Refa.
"Sini!!" Jia mendekat kearah Aila.
"Nih olesin ini ke sosis sama jagungnya, biar gue yang tusukin." titahnya menyerahkan kuas yang digunakan untuk mengolesi sosis dan jagung kepada Jia."Piring woyy!! Ini sosisnya udah mateng," ujar Ceri sambil menenteng 4 sosis yang sudah matang.
"Nih nih" Kalina menyerahkan piring ke Ceri.
Ceri menaruh 3 sosis ke piring sedangkan yang satunya ia makan. Lumayan sambil menyelam minum air xixixi - batinnya.
"Anjir dahh panas banget," keluh Joan lalu mencium badannya sendiri. "Mana bau asep lagi,"
"Halah itu mah belum seberapa. Lah gue, beli ayam malah di suruh ngambil dikandangnya sampe dipatok ayam juga mana masih pake seragam lagi. Huaaa malu banget!!" sahut Aila.
Memang tadi yang tugas membeli ayam adalah Aila dan Ceri. Kebetulan teman sekelasnya ada yang orang tuanya juragan ayam. Nah niatnya mereka berdua mau beli ayam disitu, lumayan kalo semisal nanti dapet diskon, pikir mereka. Iya sih dapet diskon, tapi mereka malah disuruh ngambil ayamnya langsung di kandangnya. Kebetulan ayam yang sudah dipotong habis. Pas mereka udah berhasil ngambil tuh ayam, tiba-tiba Aila dipatuk sama ayam betina dari belakang. Mereka berdua lari sambil teriak, sontak beberapa orang yang ada di situ tertawa.
Aila bergidik ngeri saat membayangkan kejadian itu. Kemudian menatap Ceri yang tengah mengipasi sosis dan jagung sambil memakan sosis. Lalu memicingkan matanya saat melihat bekas tusukan yang tergeletak.
"Heh Ceri!! Jangan dimakan terus dong nanti sosisnya abis duluan!!"
Ceri menoleh dan mendapatkan Aila yang tengah menatap tajam dirinya. "Baru 5 tusuk,"
![](https://img.wattpad.com/cover/266499946-288-k73069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARAXIA
Teen Fiction•••• Aira Jiana Syafanni atau kerap dipanggil Jia, gadis sederhana yang berasal dari kampung. Gadis dengan tatapan tenang yang mampu menyembunyikan perasaan yang sedang di alaminya. Jia itu ramah, mudah bergaul, receh, kadang bobrok. Dia juga mempun...