2

1K 92 17
                                    


Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Klik tombol bintang sebelah kiri biar ATARAXIA makin sering up ya!!

Happy Reading!!

"Kamu, kesederhanaan semesta yang sulit di terjemahkan logika."


####


Jia menghentikan motor scoopy berwarna biru pastel miliknya diparkiran Del's Caffe.  Bunyi khas seseorang yang masuk ke dalam cafe terdengar ketika Jia mendorong pintu.

"Assalamualaikum Mba," sapa Jia kepada Mba Dina, penjaga kasir di Del's Caffe.

"Waalaikumsalam. Akhirnya kamu datang juga. Cepat sana ganti baju!!" Mba Dina mendorong bahu Jia pelan.

"Iya iya Mba. Yaampun tiap hari tambah cerewet aja," ucap Jia sambil terkekeh.

Mba Dina ikut terkekeh mendengar ucapan Jia. Memang di antara karyawan yang lain, Mba Dina lah yang paling cerewet. Mba Dina dan Jia memang sudah akrab, ia sendiri sudah menganggap Jia seperti adiknya. Menurutnya, Jia merupakan gadis yang mandiri, pemberani, dan tidak pernah mengeluh.

"Yaudah aku pamit ke belakang dulu ya mba."
Jia langsung bergegas kebelakang, lebih tepatnya ke tempat karyawan.

Jia menyapa beberapa karyawan sebelum masuk ke kamar mandi. Lalu Jia berlalu mengganti pakaiannya dengan seragam Del's Caffe. Beberapa saat kemudian Jia keluar lengkap dengan seragamnya dan mulai bekerja.

 Beberapa saat kemudian Jia keluar lengkap dengan seragamnya dan mulai bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira kayak gitu seragamnya ya gengs


####


Malam semakin larut tapi kafe semakin ramai pengunjung. Berbeda dengan karyawan yang lain, Jia nampak masih tetap bersemangat melayani setiap pengunjung tanpa melunturkan senyumnya dan dia tidak memperlihatkan sedikitpun raut lelah meskipun keringat mulai muncul di keningnya. Jia tidak mengeluh sama sekali, dia malah semakin bersyukur dan semakin melebarkan senyumnya.

"Neng Jia." panggil salah satu karyawan cafe. Jia menengok dan tersenyum mendapati Teh Ayu, karyawan yang memanggilnya tadi.

"Iya Teh, kenapa?" tanya Jia.

"Punten ieu teh ganggu waktu kamu sebentar, Teteh mau minta tolong. Anterin pesanan ini ke Rooftop yah. Soalnya Teteh mau ke toilet dulu. Takut udah pada nungguin." pinta Teh Ayu panjang lebar kepada Jia.

"Oke siap Teh," ucap Jia  "Eh tapi kalo Jia bawa ini sendirian bakalan susah deh Teh kayanya."

Teh Ayu terkekeh "Atuh emang bawanya gak sendirianlah neng," Teh Ayu celingak-celinguk, setelah mendapatkan sosok yang dicarinya, Teh Ayu langsung memanggilnya.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang