25

441 53 25
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Semua yang ada di cerita ini hanya fiksi, jangan sangkut pautkan ke dunia nyata. Biasakan untuk menghargai setiap usaha seseorang.

Klik tombol bintang sebelah pojok kiri biar ATARAXIA sering up yaa!!

Happy Reading!!

"Cinta gak salah, tapi diri kita yang salah. Salah kenapa tetap mempertahankan sesuatu yang kita sendiri tau, bahwa itu gak sanggup untuk kita peluk, untuk kita gapai, dan untuk kita miliki."

####


Gavier menghembuskan nafas gusar. Berulang kali ia menghubungi Arin, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Tadi sore, Arin meminta izin padanya untuk bertemu dengan Jia. Dan sekarang sudah jam 8 malam tapi Arin belum juga sampai di rumah. Padahal sebelumnya Gavier berpesan pada Arin agar tidak pulang diatas jam 7.

Gavier kembali mengutak-atik ponselnya guna menghubungi Jia.

"Assalamualaikum, ada apa Gav?" tanya Jia diseberang sana saat telepon tersambung.

"Waalaikumsalam. Arin lagi sama lo, Ji?"

"Tadi sore sih Arin emang ke cafe, sempet ngobrol-ngobrol juga sama gue. Tapi dia udah pulang dari sebelum maghrib sih."

"Serius?"

"Iya. Emang kenapa sih? Kok lo kayak panik gitu??"

Gavier menyibakkan rambutnya ke belakang. "Arin belum balik sampe sekarang, Ji. Hpnya juga gak aktif." jelas Gavier cemas.

"Lo tenang dulu, oke. Mungkin aja Arin lagi sama Afi atau temen-temennya. Lo udah tanya ke mereka?"

"Belum."

"Nah kan. Sekarang coba lo hubungi mereka."

"Oke, thanks Jia."

"Yaudah gue tutup yah. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

Setelah panggilan terputus, Gavier segera mencari kontak Afi untuk ia hubungi.

"Halo,"

"Lo lagi dimana Fi?" tanya Gavier to the point.

"Markas, kenapa emang?"

"Arin lagi sama lo?"

"Enggak. Gue kira sama lo, gue telepon juga hpnya gak aktif. Emang dia kemana sih?"

"Shit!!" umpat Gavier pelan, ia sudah mulai panik. "Coba lo hubungi semua temen-temen Arin, tanya mereka lagi sama Arin apa gak."

"Lah ini temen-temen Arin lagi ada disini semua."

Gavier mengacak rambutnya frustasi. "Arghh sial!!!"

"Lo kenapa sih anjing?!!"

Gavier menghembuskan nafas kasar. "Arin hilang."

Di seberang sana, Afi terkekeh merasa ucapan Gavier hanya lelucon. "Bercanda lo?"

"Gue gak bercanda bangsat!! Arin dari sore keluar dan sampe sekarang belum balik." seru Gavier emosi.

"Kerahin semua anggota, kita cari Arin!! Terakhir dia pergi kemana??"

"Dia mau ketemu Jia. Tapi---"

Belum sempat Gavier menyelesaikan ucapannya, Afi telah memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang