13

554 51 83
                                    


Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Semua yang ada di cerita ini hanya fiksi, jangan sangkut pautkan ke dunia nyata. Biasakan untuk menghargai setiap usaha seseorang.

Klik tombol bintang sebelah pojok kiri biar ATARAXIA sering up yaa!!

Happy Reading!!

"Tak perlu takut untuk ditinggal pergi, karena kehilangan bisa membuatmu lebih dewasa."


####


Jam menunjukkan pukul 9 malam, Jia merebahkan tubuh lelahnya diatas kasur kecil yang hanya muat untuk satu orang saja. Pikirannya berputar saat dimana ia dan Gavier bertemu dengan Ara di bazar. Sebenarnya ada apa antara Gavier dan Ara?.

Cewek itu mengubah posisinya menjadi duduk, lalu mengambil ponsel yang ada di dalam sling bag miliknya. Setelah menemukanya, ia mencari kontak seseorang untuk dihubungi. Jia menempelkan benda pipih itu ke telinganya saat sambungan telepon berbunyi.

"Assalamualaikum Tante," sapa Jia ramah saat seseorang di seberang sana sudah mengangkat teleponnya.

"Waalaikumsalam. Kenapa Jia? Ada masalah sama Gavier??" tanya seseorang diseberang sana yang tak lain adalah Tiara.

Jia menggeleng cepat. "Enggak Tante. Aku cuma mau tanya sesuatu."

"Tanya apa?"

"Sebelumnya maaf Tante mungkin ini sedikit privasi," Jia menjeda ucapannya sejenak. "Apa dulu Gavier punya seseorang yang penting di masa lalunya?. Kayak teman dekat atau...pacar mungkin?"

"Seseorang dimasa lalu yah? Mmm...kayaknya dulu waktu Gavier masih kecil, Gavier punya temen cewek deh. Soalnya dulu setiap Tante ke rumah Alm. Sinta, pasti Tante liat Gavier lagi main sama anak kecil itu. Katanya sih itu anak tetangga mereka. Cuma itu sih yang tante tau."

"Ohhh gitu yah Tan? Tante tau nama dia siapa??"

"Bentar bentar, Tante tau tapi lupa. Udah lama banget soalnya," terdengar suara kekehan diseberang sana membuat Jia ikut terkekeh.

"Ana...ehh bukan. Aga..tha ohh iya Agatha kayaknya."

"Agatha?" gumam Jia pelan

"Emang kenapa kamu tanya-tanya dia?"

"Ohh...jangan-jangan kamu cemburu ya?!"

Jia yang mendengar itu tertawa pelan. "Enggak lah, Tante ada-ada aja."

"Yaa siapa tau kan?!!" Jia geleng-geleng sembari masih tertawa.

"Gimana keadaan Gavier, Jia?"

"Alhamdulillah keadaan Gavier udah mulai membaik Tante."

"Syukurlah,"

"Udah dulu yah Jia, soalnya Tante mau ke rumah sakit."

"Ohh iya Tan. Makasih yah, dan maaf udah ganggu waktu Tante."

"Gak perlu minta maaf, lagian Tante gak keganggu sama sekali. Intinya kalo kamu butuh sesuatu, langsung hubungi Tante yah!!"

"Iya Tante. Yaudah kalo gitu Tante hati-hati. Semoga Arin cepet sembuh"

"Aamin. Makasih ya Jia, Tante tutup dulu. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

Jia merebahkan kembali tubuhnya, matanya menatap langit-langit kamar. Agatha, nama itu terus berputar dikepalanya. Sejenak Jia teringat dengan nama panjang Ara, Sofia Vergara Agatha. Yah tidak salah lagi kalau Agatha dan Ara adalah orang yang sama. Jadi Ara sahabat kecil Gavier? Apa Ara menyukai Gavier? Itu sebabnya dia bersikap aneh saat bertemu Jia dan Gavier di bazar. Apakah Ara cemburu?

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang