10

958 218 46
                                    

"UH, RAMAI SEKALI!" komentar Ella ketika mereka sudah berada di depan pintu masuk ke dalam area. Bahu Ella melengos seketika melihat antrean masuk yang begitu panjang. Ia lalu kembali bicara, "aku tidak suka suasana terlalu ramai. Membuat kepalaku pusing karena harus berdiri lama."

Suzy menundukkan kepala menatap Ella yang sedang mengerutkan dahi. Lalu, menatap ke arah Myungsoo yang kini sedang melangkah mendekat ke arah mereka dengan tiket ditangannya. Ditatap seperti itu, Myungsoo lantai memberikan pandangan bertanyanya.

"Kalau di gendong ayah, apa Ella bersemangat?"

Kepala Ella mendongak menatap Suzy dan langsung menggeleng tegas. "Tidak mau! Aku kan sudah besar. Apa kata orang-orang nanti?"

Suzy tersenyum kecil. "Jadi, apa kita harus pulang? Katamu kau tidak suka suasana terlalu ramai."

"Eomma, aku hanya bilang tidak suka, bukan membenci. Well, tidak masalah. Lagipula aku sudah membuat list wahana apa saja yang akan aku naiki, jadi kali ini aku menoleransinya."

Myungsoo geleng-geleng dan memberitahu. "Sebenarnya ayah sudah membelikan tiket vvip, jadi kita tidak perlu lewat antrean panjang itu."

"Keren! Inilah kenapa aku suka Ayah punya banyak uang!" seru Ella dengan riang, lalu memeluk pinggang Myungsoo erat. "Terima kasih, ayah. Aku memaafkan kejadian tadi pagi karena membuatku menunggu."

"Kau hanya menunggu sepuluh menit, Ella." Myungsoo mengernyitkan dahi.

"Tetap saja aku dibuat menunggu."

Suzy terkekeh kecil, lalu menatap Myungsoo. "Kupikir Ella memiliki sifat yang sangat berbeda denganmu. Dia mirip ibu kandungnya kah?"

"Tidak sama sekali. Dia lebih mirip Ibuku. Mungkin karena Ella sering menghabiskan waktu dengan ibu sejak dia masih kecil." jawab Myungsoo.

Kalau ditanya soal itu, semua orang di Watermart jelas tahu jika Ella lebih dominan mewarisi sikap Ibu kandung Myungsoo—neneknya Ella—dia selalu terlihat ceria dan berani untuk anak seusianya. Pola pikir Ella yang sangat amat out of the box dan caranya berpikir.

Sedangkan sikapnya yang lain entah kenapa bisa sama persis dengan Suzy. Caranya mentreat orang lain, caranya tersenyum, dan kebaikannya. Mungkin apa yang dikatakan Wonhee sudah menjadi kenyataan; bahwa Ella akan mampu mengingatkan Myungsoo pada orang yang dicintainya. Dulu.

Jadi, sekarang?

Entahlah, Myungsoo hanya merasa kurang pantas mendekati Suzy. Wanita itu selalu cantik dan baik hati. Bahkan sampai sekarang.

Sedangkan dirinya... dia hanya seorang laki-laki yang bahkan egois dan hanya mementingkan perasaannya saja. Tidak peduli pada kenyataan bahwa dunia tidak hanya berputar disekitarnya.

"Aku ingin naik yang itu!" tunjuk Ella saat mereka telah masuk ke dalam area. Gadis kecil itu sampai lompat-lompat ketika melihat wahana favorit-nya pertama kali.

"Bianglala?"

"No," Ella menggeleng. "yang disebelahnya." ucap Ella.

"Tidak boleh." Kata Myungsoo dengan tegas saat tahu wahana apa yang ingin dicoba putrinya itu adalah Halilintar. "lagipula, kau masih kecil. Wahana itu tidak cocok untukmu, Ella."

"Uh, menyebalkan!" Ella cemberut. "Menjadi anak kecil sungguh tidak asyik."

"Bagaimana kalau kita melihat-lihat di rumah boneka?"

"Aku tidak mengerti mengapa ada seperti itu di sini. Itu sangat membosankan, eomma." Kata Ella dengan malas. "Seharusnya kita kesini kalau aku sudah Sekolah Menengah saja. Semua permainan anak kecil sangat tidak menyenangkan."

Girlfriend RentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang