31

979 190 49
                                    

              SUZY mengerutkan dahi ketika respons yang  diberikan Myungsoo begitu diluar ekspektasi. Kalau tidak salah Myungsoo kemarin bercerita kalau mereka—Watermart—sedang ada proyek deal baru yang sedang dikerjakan, dan Myungsoo meminta maaf kalau dia telat membalas atau mengabari Suzy. Tapi, yang membuat aneh adalah ketika Myungsoo ternyata langsung menjawab “Aku bisa menemanimu.” Untuk pertanyaannya tadi.

Dan saat ini, Myungsoo mengatakan kalau dia sudah di jalan hendak menjemput Suzy di TJS.

“Yoksi, aku sudah menduga Myungsoo akan langsung mengiakan.” Soojung mengangguk-angguk bangga.

“Padahal aku tahu kalau dia sedang sibuk. Aku jadi tidak enak.”

“Tenang saja,” Soojung menggelengkan jari telunjuknya. “Myungsoo pasti dengan senang hati menemanimu. Bahkan aku menduga kalau dia jelas ingin menemanimu. Kalau kau tidak mengajaknya, dia mungkin akan mengirim orangnya untuk membuntutimu.” Lanjut Soojung dengan segala analisanya.

Suzy memutar bola mata. “Kau ini,”

“Aku serius.”

“Untuk apa juga dia melakukan itu. Jung, kau sepertinya terlalu sering menonton drama sejak menjomblo.”

“Benar,” bibir Soojung manyun seketika. Satu tangannya menumpu dagu, lalu berkata. “Sulit dikatakan, tapi sejak kehilangan aku merasa kehilangan diriku juga. Aku butuh orang untuk menemukanku.”

“Oh, kau di sini!” suara seseorang terdengar dari arah pintu.

Kedua wanita itu langsung menoleh dan menemukan laki-laki yang juga merupakan klien baru TJS berdiri di ambang pintu.

“Maaf unnie, aku sudah bilang kalau tidak bisa menemui unnie tanpa membuat janji, tapi beliau memaksa.” Kata salah seorang staff dengan wajah ketakutan.

Soojung mengangguk, lalu menyuruh staff wanita itu pergi. Selepas itu, pandangannya kembali menatap laki-laki dengan pakaian kasual yang ‘sederhana’. Beginilah dia yang Soojung kenal. Tidak dengan jas atau tuksedonya, hanya pakaian kasual senyamannya.

Soojung mengangkat alisnya. “Kau mencariku?”

Jongin mengangguk.

“Kenapa?”

“Aku ingin makan di restoran tempat favorit kita dulu, tapi aku lupa namanya.”

Soojung melongo, lalu menoleh ke arah sahabatnya yang juga sedang melongo. Pandangan mereka saling bersirobok seolah menyatakan, “Apa dia serius?” lewat telepati. Sebelum Soojung kembali menatap Jongin dengan pandangan penuh dengan pertanyaan. Dia sengaja tidak mengatakan apa-apa karena Jongin jelas mengerti apa yang sedang ia pikirkan. Begitulah laki-laki itu sejak dulu, seolah cenayang yang mengetahui apa yang tidak orang ketahui tentang dirinya.

“Aku serius. Aku tiba-tiba rindu.” Jongin berkata dengan lembut.

Soojung melihat jam tangannya, lalu mengangguk. “Baiklah akan kutemani. Tapi, aku tidak makan. Aku sedang diet.”

“Segala hal di tubuhmu sudah pas.” Jongin mengernyit seraya memindai tubuh wanita di depannya.

“Yya, mesum! Akan kucolok matamu kalau sekali lagi kedapatan menatap tubuhku!” gerutu Soojung. Lalu, menoleh ke Suzy. “Myungsoo belum sampai?”

“Mungkin tak lama lagi.” Jawab Suzy menahan senyum. “Kalian pergilah.”

“Kau tidak ikut, Suzy?” tanya Jongin.

“Dia ada janji dengan kekasihnya.” Soojung menjawab seraya melangkah elegan melewati Jongin yang memberikan jalan untuk wanita itu dengan membuka lebih lebar pintu ruangan, Soojung menoleh sesaat menatap Jongin. “Kajja.”

Girlfriend RentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang