"KAU tidak berpikir untuk mengabaikan panggilannya kan?" Soojung memberikan pandangan 'tidak mungkin 'kan?'—nya kepada Suzy dengan raut mencari pembenaran. Sejak tadi ponsel Suzy terus-terusan bergetar dan sepertinya yang punya ponsel itu tidak berniat sama sekali untuk mengangkatnya.
Bukannya dia merasa terganggu, namun ketika Soojung melihat id caller si penelepon insting siaganya langsung hidup. Dia yang mencoba 'menjodohkan' Suzy dengan si kaya raya dari Watermart itu, dan rencana itu mestinya berjalan lancar. Walaupun Suzy tidak bicara apa-apa mengenai perasaannya, namun Soojung bisa yakin kalau sahabatnya itu menyukai pewaris Watermart. Kalau bicara soal Myungsoo, Na—kakak Soojung—bahkan sudah menceritakan kalau Suzy adalah cinta Myungsoo yang tak sempat diutarakan. Dimana, hal itu menurut Soojung amat sangat romantis, persis seperti drama rabu-kamis yang sering ditontonnya. Mendebarkan!
Suzy melirik ponselnya sebentar, lalu kembali menekuni pekerjaannya.
"Ha! Kau tidak menjawab aku!" Soojung berdecak. Wanita dengan blouse krem itu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, Soojung membawa kursinya memutar ke arah Suzy sambil menatap wanita itu ia kembali berkata. "Kau serius?"
"Apa?"
"Kenapa?"
"Apa?"
Soojung mengembuskan napas setengah mendengus. "Ada yang tidak kau ceritakan padaku ya?"
Masih dengan menatap Soojung, Suzy melepas tangannya dari pekerjaan yang ia tekuni. Kedua matanya melirik sebentar ke arah jendela yang menembus keluar—tapi orang diluar tidak bisa melihat bagian dalam ruangan—lalu kembali menatap Soojung. "Kalau aku katakan tidak?"
"Itu artinya kau berbohong."
Suzy mengembuskan napas. Lalu menunduk, memainkan kuku jemarinya dengan minat berlebih. "Sepertinya aku jatuh cinta pada Myungsoo."
"Kalau itu aku sudah tahu."
Suzy mendongak, terkejut. "Kau tahu?"
"Mm," dengan senyuman lebar Soojung mengangguk semangat. "Sangat jelas, teman. Sangat amat jelas."
Kedua bahu Suzy merosot, ia kembali menghela napas. "Kemarin Myungsoo tidak jadi datang ke rumahku kan? Dan aku merasa kecewa soal itu."
"Yeah, kau bahkan kusut sekali waktu itu," Soojung mengangguk. Kemudian menegakkan tubuhnya. "Dengar, kau sudah maju duluan kan?"
"Jung," alih-alih menjawab, Suzy malah memanggil nama sahabatnya itu. Dia menimbang dalam hati apakah akan mengatakan hal ini atau tidak, namun menahannya sendiri pun rasanya sulit. Akhirnya, setelah menarik napas panjang, dia mulai bercerita. "Si Naeun itu... dia magang di Watermart. Katanya ada projek drama baru, dan dia ingin belajar langsung."
"MWO!?" kedua mata Soojung membeliak. "Naeun yang jelek itu?"
Suzy ragu, tapi mengangguk juga. "Ya, dia."
"Oh tuhan kenapa wanita itu selalu menjadi duri coba?"
"Molla..."
Wajah Soojung nampak kesal. Dia jelas masih tidak ingin membahas wanita yang masuk ke hubungannya dan Minhyuk. Soojung tidak menyimpan luka, hanya saja untuk memaafkan rasanya belum bisa. Kedua matanya menyipit. "Kenapa harus Watermart?"
"Mungkin karena Perusahaan itu yang mudah digapai, kau tahu kan pamannya bekerja di sana dan dia temannya Myungsoo."
"Dia pasti punya modus lain."
Suzy juga berpikir demikian, namun dia tidak mengutarakannya.
"Dia tahu kalau Myungsoo punya kekasih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend Rent
FanfictionDISCLAIMER: Cerita ini hanya fiksi belaka. Author hanya meminjam nama tokoh, tempat, dan merek untuk kebutuhan cerita. Cerita milik author, sedangkan Idol milik orang tua dan agensinya.🧡 Sewa jasa pacar bayaran adalah side-job Suzy. "Apa yang terja...