16

1.1K 210 33
                                    

"SUZY! Suzy!" Soojung berseru seraya melangkah mengikuti Suzy yang berjalan ke kubikelnya. Wanita dengan blouse putih dipadukan dengan celana hitam serta rambut panjang yang ia biarkan terurai itu langsung mendekat ke arah sahabatnya. Satu tangan menggenggam ponsel dengan wajah serius.

"Ada apa, Jung?" Suzy bertanya penasaran seraya meletakkan tasnya di atas meja dan menatap.

"Duduk lah," ucap Soojung, wanita itu kemudian mengambil kursi kosong dan menyeretnya mendekat pada sahabatnya itu. Masih dengan wajah serius yang membuat penasaran, Soojung memberikan ponselnya ke depan wajah Suzy. "Menurutmu dia bagaimana?" tanyanya, menunjukkan foto seorang wanita dengan dress berbahan twill dan memakai kacamata.

Suzy menyipitkan mata. Lalu, menatap sahabatnya. "Bukankah ini model yang baru saja meninggalkan agensinya itu? aku membaca sekilas waktu itu."

"Naeun."

"Ah ya!" Suzy menjentikkan jari. "Lalu?"

"Menurutmu dia bagaimana?" tanya Soojung lagi.

"Apa maksudmu bagaimana?" Suzy menyipitkan mata. "Aku masih normal tahu." aku bahkan semalam baru saja berciuman...tambahnya dalam hati.

"Oh ayolah, tentu saja kau normal!" Soojung memutar bola mata. Dia tidak mungkin menjodohkan sahabatnya itu dengan duda kaya raya kalau tahu Suzy tidak normal—kalau misalnya iya, Soojung pasti akan menjodohkan sahabatnya itu dengan janda kaya raya. "Bukan itu maksudku, Suzy."

"Dia cantik."

"Mwoya..." Soojung langsung cemberut. "kupikir kau akan mengatainya jelek."

Mendengar itu, Suzy mengangkat alisnya heran. Hari ini Soojung benar-benar sangat aneh, ditambah pertanyaan aneh ini juga.

"Ada apa, Jung? Dia mau pakai jasa kita?"

"Bukan."

"Kau tahu klien Minhyuk yang kasus perceraiannya sedang berjalan itu?"

Suzy tahu ceritanya, tapi tidak tahu orangnya. Namun ia mengangguk saja. "M-hm."

"Itu sepupunya si jelek ini." kata Soojung memberikan informasi.

"Ng... Okay,"

"Dan kau tahu apa yang menyebalkan?"

"Apa?"

Soojung cemberut. "Tunggu, menurutmu aku dan orang ini cantikan siapa?"

"Aku?"

"Yya, aku serius." Soojung frustasi.

"Aku juga serius." Suzy tersenyum kecil. Diambilnya ponsel Soojung sambil pura-pura membandingkan. "Tunggu sebentar, biar aku lihat..."

"Mwoya... memangnya aku sebanding apa dengan dia sampai kau perlu berpikir begitu?" Soojung cemberut lagi.

Merasa kalau sahabatnya ini sedang dalam kondisi tidak ingin bercanda, Suzy mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. Ia kemudian tersenyum lebar. "Tentu saja lebih cantik sahabatku. Kenapa kau jadi tidak percaya diri begini coba?"

Soojung mengembuskan napas, tubuhnya menunduk bersamaan dengan kedua tangan yang menutup wajahnya. Semalaman dia mencoba berpikir jernih, tidak menangis dan mencoba menelaah segala yang sedang terjadi, namun ia tetap tak menemukan jawaban selain dari apa yang tersaji di depan pandangan.

Untung saja ruangannya dan Suzy berada di tempat yang berbeda dengan staff yang lain, jadi mereka tidak akan melihat bagaimana terpuruknya bos TJS sekarang.

"Soojung-ah?" panggil Suzy dengan suara pelan. Dirinya mulai khawatir ketika melihat sahabat satu-satunya itu mulai menutup wajah. Jangan bilang Soojung menangis?

Girlfriend RentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang