23

1.1K 206 19
                                    

"AKU tidak bertanya."

"Mwoya... yya, harusnya kau tanyakan siapa Naeun-Naeun itu," komentar Soojung dibalik sambungan telepon mereka. Wanita itu mendesah, lalu melanjutkan praduganya. "Persamaan nama jelas mungkin bisa terjadi. Namun, perasaanku mengatakan kalau dia ini orang yang sama dengan Naeun si rubah licik yang masuk ke kisah cintaku dan Minhyuk."

Suzy menghela napas. Sejujurnya pikiran itu memang mengganggunya. Dia jelas penasaran siapa Naeun yang dimaksud oleh bibinya Myungsoo kemarin malam. Namun, karena tidak ada pembicaraan lebih lanjut soal wanita yang disebut itu, Suzy pun tak enak untuk bertanya-tanya.

Ingat, di sini dia hanya kekasih bayaran. Bukan kekasih sungguhan.

Tapi, bukankah Myungsoo sudah mengutarakan apa yang dia rasakan? Benar.

Apa itu sudah cukup? Tidak.

Suzy mengesah.

"Kau seperti kebanyakan utang saja..." ucap Soojung ketika mendengar sahabatnya itu sudah berkali-kali menarik napas berat seperti itu.

Suzy tertawa. "Yya, cepat pulang. Aku tidak punya teman tahu."

"Entahlah, malas rasanya menyadari kalau aku berbagi oksigen di Negara yang sama dengan laki-laki itu."

"Mwoya... kau bisa menunjukkan pada Minhyuk kalau kau bahagia bahkan tanpa dirinya. Kau tahu, tadi ada hal menggemparkan yang terjadi di kantor. Seorang konglomerat datang dengan Jet pribadinya yang diparkirkan langsung di atas gedung TJS."

"Lalu?"

"Dia ingin Jung Soojung yang menangani langsung acara pernikahannya."

"Ck, katakan kalau aku sibuk."

"Kau tidak mau mendengar siapa orangnya?" Suzy tanpa sadar menyipitkan mata. Kali ini, dia penasaran kenapa Soojung tiba-tiba tidak terlihat antusias seperti biasa. Sahabatnya itu jelas sangat senang mengatur acara pernikahan orang-orang kaya, tapi sejak si brengsek—Suzy menolak menyebut namanya—itu, membuat Soojung jadi kurang bersemangat begini. Karena itu, mungkin kabar beritanya kali ini akan mampu menggerakkan Soojung untuk langsung terbang kembali ke Seoul.

Terdengar suara enggan Soojung diujung sambungan. "Baik. Siapa orang itu?"

"Jangan kaget, okay?"

"Aku tidak akan kaget."

"Kim Jongin."

"APA!?"

Suzy sampai harus menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara teriakan Soojung barusan. Keningnya mengerut, dan pada saat yang bersamaan pop up di HP-nya memberitahu bahwa Myungsoo ingin melakukan panggilan telepon dengannya. Senyuman Suzy terbit tanpa sadar dan dia langsung berbicara. "Jung, kita harus mengakhiri panggilan ini."

"Mwo? Yya, Suzy, apa maksudmu dengan—"

"Nanti kita sambung lagi, Jung, keuno." Potong Suzy dan tanpa menunggu Soojung berkata lagi, ia langsung mengakhiri sambungan telepon mereka.

Suzy berdeham pelan. Kemudian mengontak nomor Myungsoo dengan sekali tekan. Ini jelas sudah malam, namun belum terlalu malam untuk menelepon seorang wanita, jadi kira-kira apa penyebab Myungsoo meneleponnya kali ini?

"Hai, maaf tadi aku sedang melakukan panggilan telepon dengan Soojung. Ada apa, Myungsoo?" tanya Suzy ketika Myungsoo mengangkat teleponnya dalam dua detik setelah panggilan itu tersambung.

"Oh iya, tidak apa-apa, Suzy." balas Myungsoo.

Suzy mengangguk-anggukan kepala, dia mencoba menajamkan pendengarannya, bertanya-tanya Myungsoo sedang ada di mana. Namun, keheningan jelas yang menyelimuti. Akhirnya Suzy memilih menyerah, menunggu sampai laki-laki itu kembali berbicara.

Girlfriend RentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang