Bag. 3 Pollen Effect

4.1K 586 67
                                    

Attention!
Tolong maafkan kalo karakternya pada ooc 😂, kalo ic mulu ntar terlalu serius. Enakan dibawa santai ya ga 😏

Ok langsung aja, Enjoy~
______________________________________

-Yunmeng-

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Seorang pemuda manis berpakaian ungu tengah menggeliat mencari posisi yang nyaman untuk bangun, tampaknya semalam pemuda itu tidur dengan posisi yang tidak nyaman. Hal itu terbukti dengan badan yang terasa kaku dan kepala yang berkunang-kunang. Sambil memijat pelipisnya ia mencoba memfokuskan pandangannya. Kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri.

(Tunggu kenapa ruanganku serba ungu? Apakah semalam aku salah memasuki ruangan? Tidak tidak aku yakin semalam aku memasuki ruanganku dan tidur di atas tempat tidur, lalu...ini dimana?) pikir pemuda itu.

Ia pun berdiri dan segera mandi. Saat mandi ia merasa ada yang sedikit berbeda dengan tubuhnya, seperti pinggangnya yang lebih ramping, badannya lebih ringan, dan bahu... lebih sempit. (Ah mungkin karena aku semalam tidak sempat makan malam, makanya tubuhku terasa lebih ringan) begitu pikirnya.

Setelah mandi ia memakai jubah mandi yang tersampir didekat tirai dan bergegas menuju lemari pakaian, sekali lagi ia dibuat heran karena isi lemarinya dipenuhi warna ungu. Ia pun semakin berpikir pasti ada yang tidak beres. Ia berjalan menuju cermin dan seketika tubuhnya membeku.

Pada cermin tampak seorang pemuda manis yang entah kenapa familiar. Dengan wajah bulat yang cantik, hidung mancung, alis hitam yang indah, dan bibir tipis sewarna ceri yang menggoda untuk dikecup. Eits tunggu dulu pikiran laknat apa tadi?!

"Ini... tubuh Pemimpin sekte Jiang? Bagaimana bisa? Aku pasti masih bermimpi, ya benar pasti hanya mimpi". Dicubitnya pipinya sendiri, "Akh sakit". Otaknya yang pintar seketika blank, ia tidak tau harus apa dan bertanya-tanya bagaimana bisa ia berada di tubuh Pemimpin sekte Jiang ini.

"Jika ini tubuh Pemimpin sekte Jiang, artinya aku berada di Yunmeng. Haah pantas saja semua dekorasinya berwarna ungu, mulai dari gorden, kasur, baju, bahkan tirai mandi pun ungu". Dan bicara tentang mandi, tadi saat mandi ia telah meraba-raba tubuh ini kan, bukankah itu berarti ia telah melakukan tindakan yang tidak senonoh?! 😱

(Oh tidak, Pemimpin Jiang pasti akan membunuhku jika tau ini) pikirnya, dan hal itu pun sukses membuat wajah dan telinganya memerah bak udang rebus. //karena kepiting rebus udah mainstream :v

Setelah mampu mengendalikan rasa terkejut dan malunya, pemuda itu mau tidak mau mengambil salah satu baju ungu yang ada di lemari. Ingat ya ia tadi masih memakai jubah mandi tipis yang otomatis mengekspose tubuh indah Jiang Cheng. Jadi, dari pada ada insiden mimisan, ia memakai pakaian yang ada dan menata rambutnya sesuai dengan seleranya.

Berbeda dengan Jiang Cheng yang mencepol seluruh rambutnya, biasanya di Gusu ia mengikat cepol sedikit rambutnya dan menggerai sisanya. Oleh karena itu, kini ia melakukan hal yang sama seperti yang biasa ia lakukan pada rambut Jiang Cheng dan tak lupa ia mengepang kedua sisi rambut itu, khas sekte Jiang sekali.

Sambil merapikan sedikit bajunya, ia tersenyum menatap cermin dan tanpa sadar ia terpesona.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang