Bag. 16 Awaited Event

4.4K 446 102
                                    

Yohooo~ akhirnya kita sampe di chapter paling ditunggu-tunggu, Xicheng merit 🥳🥳🥳
Para undangan (pujo sekalian) silahkan ambil tempat duduk ternyaman, cemilan, minuman, atau tisu kalo perlu 😏

Karena chapter ini mungkin akan sedikit spicy maka dimohon bagi undangan yang masih dibawa umur untuk skip part R-18+ atau tanggung sendiri ya dosanya

Ok langsung saja, selamat menikmati 🙇‍♀️
______________________________________

Setelah berbagai suka duka, tangis, dan salah paham akhirnya acara yang ditunggu-tunggu pun akan segera tiba. Tapi....sebelum acara pernikahan, Jiang Cheng dan Lan Xichen masih harus mengikuti tradisi pra pernikahan ala sekte Jiang di Yunmeng. Acara itu diadakan 2 hari sebelum acara pernikahan, dimana selama seminggu sebelum acara mempelai pria akan tinggal di rumah calon pasangannya dan puncaknya adalah acara perjamuan sebelum kedua mempelai harus dipingit (dipisahkan selama sehari penuh).

"Ekhem hai semuanya~ Yiling Laozu tercinta kalian balik lagi~ Ya walaupun cuma beberapa bulan sih" ucap Wei Wuxian membuka acara perjamuan di Lian Huawu setelah merengek pada Jiang Cheng karena ingin membuka acara. Jiang Cheng yang tidak ingin semakin membuat pening kepalanya pun dengan terpaksa mengiyakan.

"Hei jangan banyak omong cepat buka perjamuannya!" ujar Jiang Cheng jengah.

"Aiyo A-Cheng ku gak sabaran. Baik undangan sekalian, hari ini kami sekte Jiang dan Lian Huawu menyambut kalian di acara perjamuan pra pernikahan shimei tercintaku Jiang Cheng dan Zewu Jun yang terhormat. Terkejut? Ya sama aku juga, tapi cinta memang tidak memandang kan. Oiya kuperingatkan ya sebelum ini terjadi, siapapun yang mengolok-olok A-Cheng atau Zewu Jun dimasa depan, mari kita bicarakan bisnis bersama chen qing dan bichen 😇" ujar Wei Wuxian sambil memutar-mutar chen qing di jarinya.

"Jika sudah paham mari kita mulai acara perjamuannya. Silahkan nikmati arak khas Lian Huawu kami yang sangat lezat!" lanjut Wei Wuxian lalu mengangkat cawan araknya dan meneguknya dalam sekali tegukan. Hadirin yang lain pun mengikuti, kecuali tamu Gusu yang hanya minum teh. Semua tamu tampak menikmati perjamuan, mereka saling bersenda gurau dan tawa terdengar memenuhi ruangan.

Tak terasa acara jamuan di aula telah usai, namun kemeriahan acara masih berlanjut. Di luar aula beberapa pedagang lokal berjajar menjajakan dagangannya, memanfaatkan suasana meriah di Lian Huawu, beberapa ada juga yang sedang bermain-main atau menikmati hiburan yang ada.

Seperti saat ini Wei Wuxian tengah bermain adu panco dengan Jiang Cheng.

"Wei Wuxian, bersiaplah untuk kalah" ejek Jiang Cheng.

"Oh A-Cheng jangan meremehkanku, walaupun aku tidak sekuat dulu tapi aku masih bisa mengalahkanmu" balas Wei Wuxian.

"Kita liat saja"

"Baik kita mulai 1! 2! 3!"

Dan Jiang Cheng menang telak.

"Ah A-Cheng kau benar-benar tidak mau mengalah pada shixiong mu ugh dimana persaudaraan duo Yunmeng kita? 😫"

"Akui saja kalau kau kalah. Ini tidak ada hubungannya dengan persaudaraan"

Wei Wuxian mau tidak mau pun mengalah. Ditengah kekalahannya, Wei Wuxian melihat dua sosok putih-putih sedang berbincang dan dengan anggun keluar dari aula.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang