Bag. 11 Sayonara?

3.2K 467 21
                                    

Sorry 2 mingguan g update samsek, irl lagi hectic banget ehehe 😵
Ini kusempetin up semoga tidak mengecewakan
Enjoy~
______________________________________

Siang di Gusu, seperti biasa cerah dan sejuk. Setiap orang disibukkan dengan urusan mereka masing-masing, mulai dari belajar, berlatih, memasak, mencuci atau bahkan berlarian kesana kemari mempersiapkan suatu acara penting. Seperti sekarang ini, banyak murid-murid junior hilir mudik mempersiapkan acara pernikahan ketua sekte mereka yang rencananya akan diadakan 4 hari lagi.

Kini lewat sebulan semenjak diskusi yang dilakukan antara Lan Qiren dan Lan Xichen yang berujung diputuskannya acara pernikahan Lan Xichen. Jika kalian menganggap kejam, ya memang sih tapi Lan Xichen juga tak punya pilihan lain selain menerima rencana itu. Lalu bagaimana dengan Jiang Cheng? Oh jangan tanya, pasti nyesek lah.

Flashback 3 jam yang lalu

"Hei A-Yan kau sedang apa? Buru-buru sekali" tanya seorang murid.

"Ah iya guru Lan Qiren tadi memintaku menyebarkan undangan pernikahan ketua Lan" jawab murid yang dipanggil A-Yan tadi.

Jiang Cheng yang sedang lewat tak jauh dari kedua murid itu pun mendengarnya dan sontak tersandung batu dengan indahnya. Untung tidak sampai jatuh, kan malu kalau dilihat murid-murid yang lain.

Mengerutkan alis, Jiang Cheng bergumam "Pernikahan? Lan Xichen? Sejak kapan dan kenapa dia tidak membicarakannya denganku?". Dengan muka ditekuk, Jiang Cheng menghampiri Lan Xichen yang sedang sibuk mengurus gulungan di Hanshi.

"Brak!" Pintu dibanting dengan tidak berperi kepintuan.

"Lan Xichen, kita.perlu.bicara" ucap Jiang Cheng penuh penekanan disetiap kata.

Walaupun sempat terkejut, Lan Xichen masih berhasil mengontrol raut wajahnya dan berujar lembut "Wanyin, duduklah dulu. Apa yang ingin kau bicarakan?"

Jiang Cheng duduk dan langsung mengatakan tujuannya menemui Lan Xichen. "Apa maksudmu menikah tanpa mendiskusikannya dulu denganku?! Aku tau aku bukan siapa-siapamu tapi kau bisa-bisanya menikah dalam kondisi jiwa kita masih bertukar!"

"Aku bisa jelaskan. Ini sebenarnya bukan rencanaku tapi rencana paman"

"Dan kau menyetujuinya begitu saja?!"

"Tentu saja tidak Wanyin, pernikahannya....menunggu sampai jiwa kita kembali ke tubuh kita masing-masing. Jika dihitung, 3 hari lagi kutukan itu akan terangkat dan....jiwa kita akan kembali seperti semula"

"Setidaknya kenapa kau tidak memberitahukan apapun padaku?"

"Aku ingin memberitahukannya padamu lebih cepat, tapi aku masih mempersiapkan kata-kata agar tidak menyakitimu. Dan tak kusangka waktu berjalan cepat, kau bahkan mendengarnya dari orang lain. Maafkan aku" ujar Lan Xichen murung.

"Untuk... Apa kau memperdulikan perasaanku?" tanya Jiang Cheng memalingkan muka menahan kesedihan dan kekecewaan.

"Baru-baru ini aku menyadari sesuatu dan aku ingin menanyakan itu, kuharap kau mau menjawabnya dengan jujur". Ada jeda sedikit sebelum Lan Xichen melanjutkan, "Bagaimana perasaanmu padaku? Apa kau menyukaiku?"

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang