Bag 6. Old Comrade (2)

3.6K 525 44
                                    

-Kota Hantu-

"Hei kultivator jelek! Beraninya kau membuat keributan di kota hantu!" ucap seorang warga kota hantu.

"Ei enak saja bilang kami jelek, kau tuh yang jelek! Jelas-jelas aku dan Lan Zhan ini tampan tau! Ya kan Lan Zhan?" tanggap Wei Wuxian.

Lan Wangji membalasnya dengan anggukan tapi batinnya berkata (tidak Wei Ying, kau cantik. Dilihat dari sisi manapun kau cantik. Bahkan dari puncak gunung pun kau terlihat cantik... Bla bla bla).

Lan Wangji terus memuji Wei Wuxian tanpa henti dalam hati, sedangkan wajahnya sudah bisa ditebak, masih datar sedatar triplek.

Sementara Lan Wangji masih dalam pikirannya serta Wei Wuxian dan warga hantu yang terus berdebat, seorang pria tampan berbaju merah datang menghampiri mereka.

"Ada keributan apa ini?" ucap Hua Cheng dengan suara baritonnya.

Menyadari pemimpin mereka datang, para warga kota hantu langsung menyingkir memberi jalan dan memberikan hormat. "Pemimpin kota hantu".

"Ah! Hua Cheng! Lama tidak bertemu!" teriak Wei Wuxian ketika menyadari kehadiran Hua Cheng. Wei Wuxian akan memeluk Hua Cheng tapi wajahnya ditahan oleh tangan Hua Cheng.

"Haaaaah sudah kuduga itu kau" hela Hua Cheng pasrah.

"Ei apa-apaan itu, padahal kita sudah lama tidak bertemu. Apa kau tidak merindukanku?" protes Wei Wuxian.

"Tidak, dan tidak akan pernah. Lagipula aku bersyukur kau keluar dari kota hantu, tidak akan ada yang membuat kerusuhan lagi di sini" sarkas Hua Cheng.

"Jadi, ada urusan apa kau ke sini lagi? Jangan bilang karena merindukanku, itu menjijikkan" lanjutnya.

"Aiyo menyebalkan sekali. Aku kesini bersama 'suamiku', kami ingin bertanya sesuatu hal penting padamu" ucap Wei Wuxian sambil berjinjit dan menyandarkan tangannya dibahu Hua Cheng.

"Oh yang kau bilang suami itu orang berpakaian putih dengan aroma cuka yang menyengat itu?" ucap Hua Cheng menunjuk Lan Wangji.

"Eh cuka?"

"Ah sudahlah, jika memang yang ingin kau tanyakan itu penting, lebih baik kita membicarakannya di manor surga saja". Hua Cheng berbalik kembali ke manor surga. Wei Wuxian menarik Lan Zhan dan mengikuti Hua Cheng dari belakang.

🦋🦋-----🐰🐰

Sesampainya di manor surga, Wei Wuxian menjelaskan maksud kehadirannya menemui Hua Cheng.

"Saudaraku terkena kutukan aneh dari bunga ini. Jiwanya bertukar dengan orang lain. Kau sudah hidup lebih dari 800 tahun dan mengenal banyak jenis kutukan, apakah kau pernah melihat bunga ini?" tanya Wei Wuxian sambil memperlihatkan bunga yang dikeluarkan Wangji dari kantong qiankun.

"Hmm bunga ini memiliki kekuatan spiritual yang aneh, tidak pekat seperti milik para hantu. Jika bunga ini dari alam hantu, sudah pasti energinya akan pekat. Bunga ini bahkan tidak terlihat berbahaya, bagaimana bisa dia membuat kutukan?" tanya Hua Cheng.

"Aku juga merasa aneh dengan bunga ini. Saudaraku bilang dia menemukannya di hutan ketika menyelidiki fenomena cahaya emas" jelas Wei Wuxian.

"Aku tidak yakin cahaya emas apa yang kau maksudkan, tapi jika bunga ini bukan dari alam hantu, ada kemungkinan bunga ini dari alam surga atau alam fana. Ada satu orang yang mungkin bisa membantu mengenali bunga ini, tapi aku tidak bisa bebas bertanya atau menemui orang ini. Mungkin gege bisa membantu". Sesaat setelah Hua Cheng menjelaskan, Xie Lian masuk sambil membawa satu nampan teh lengkap dengan gelas dan cemilan.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang