Bag. 20 The Sword is Run Away!!!

3K 348 61
                                    

Pagi di LianHua Wu sangat berbeda dari pagi di Gusu. Di Gusu pagi berlangsung dengan tenang, damai, nan sejuk, benar-benar suasana yang bisa membuat orang sekelas Wei Wuxian pun tidur nyenyak lagi. Sedangkan pagi di LianHua Wu sudah dihiasi dengan teriakan pedagang pasar, riuh kegiatan dermaga, dan gelak tawa penduduknya. Sangat berbanding terbalik bukan? Untung saja Lan Xichen sudah mulai terbiasa dengan keramaian itu. Dulu waktu pertama tinggal di Yunmeng dia sering dibuat terkejut dengan kebiasaan orang Yunmeng yang sangat ramai seperti tidak ada habisnya.

Kini Ia malah sangat bahagia melihat suasana dermaga yang sangat hidup dihiasi keramahan penduduknya, hitung-hitung liburan dari suasana sepi Gusu yang Ia jalani selama lebih dari 30 tahun. Setelah berjalan-jalan di dermaga, Lan Xichen kembali untuk melihat 'istri' tsunderenya apakah sudah bangun atau belum.

Saat memasuki kamar, ternyata Jiang Cheng sudah terbangun dari tadi. Bahkan kini Ia tengah berdiri di depan cermin sambil berputar-putar melihat keadaan tubuhnya.

"Ugh perut six packs ku hilang sudah, kini malah jadi one pack. Bahkan otot lenganku pun hilang ish. Kerja kerasku siang malam kandas sudah 😞" keluh Jiang Cheng saat melihat tubuhnya yang gendutan. Di tengah keluhannya tiba-tiba Lan Xichen memeluknya dari belakang dan mengejutkannya.

"Tapi perut buncit ini juga hasil kerja keras siang malam kita kan?~" bisik Lan Xichen tepat di telinga Jiang Cheng.

"Kau-! Sudah kubilang berkali-kali jangan muncul tiba-tiba begitu, kalau jantungku copot bagaimana?!" omel Jiang Cheng sambil menahan malu.

"Akan kuberikan jantung dan hatiku padamu sayang" goda Lan Xichen.

Semakin digoda semakin salah tingkah dan merah muka Jiang Cheng. Alhasil Ia hanya bisa bergumam pura-pura ngambek. "Tch dasar bermulut manis!". Lan Xichen malah terkekeh melihat tingkah Jiang Cheng yang semakin hari semakin manis saja.

"Terima kasih pujiannya"

"Aku tidak memujimu bodoh! Humph!"

"Iya-iya baiklah aku minta maaf. Setelah ini aku akan pergi ke Gusu. Wangji bilang akan ada diskusi dengan para ketua sekte disana"

"Ada masalah apa? Aku ikut"

"Beberapa hari ini banyak laporan mengenai kemunculan hantu dan monster diberbagai tempat. Beberapa dari mereka menghancurkan rumah, kedai, dan barang-barang milik warga. Kami juga masih belum tau sebahaya apa hantu-hantu itu. Jadi kau disini saja ya"

"Tapi aku bosan! Kerjaanku seharian hanya tidur bangun makan dan tidur lagi, kau bahkan juga melarangku mengerjakan tugas sekte"

"Kudengar Jin Ling dan para junior Lan sedang berburu disekitar Yunmeng, bagaimana kalau kuminta mereka mampir menemanimu? Jagoan A-die maukan bermain di Lian Huawu sambil menemani A-niang?" bujuk Lan Xichen kepada Jiang Cheng dan kedua anak diperut Jiang Cheng. Tak lama kemudian bujukan Lan Xichen dibalas tendangan dari kedua anaknya.

"Tidak mau! Keberadaan Jin Ling dan teman-temannya malah semakin membuatku pusing nanti!"

"Tapi kedua anak kita setuju lho, ya kan?" ujar Lan Xichen yang kembali dibalas tendangan.

"Tidak, mereka menendangmu karena mereka tidak mau, ya kan?" tanya Jiang Cheng pada kedua anaknya. Hening, pertanyaan Jiang Cheng tidak dibalas kedua anaknya sendiri.

".... Humph kalian bertiga curang! Bisa-bisanya kalian sekongkol begini!"

"Hahaha itu artinya mereka menyetujuiku A-Yin"

"Terserah-terserah kalau mau pergi, pergi saja sana cepat! Aku muak melihatmu disini!"

"Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik. Aku menyayangi kalian" pamit Lan Xichen sambil mencium pipi dan perut Jiang Cheng.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang