Bag. 4 Shock

3.9K 565 60
                                    

Makasih bagi semua yg nyempatkan diri mampir ke sini dan ninggalin jejak. Luv u all~

Ok, Enjoy

Kono bangumi wa goran no suponsaa no teikyou de okuri shimasu (☞ ᐛ )☞

/digeplak gulungan sekte
______________________________________

-Sebelumnya...

"Maaf guru Lan, saya bukan bukan Lan Xichen. Saya Jiang Cheng" ucap Jiang Cheng dengan polosnya.

Di sisi lain, Lan Qiren mematung sesaat kemudian mendekati Lan Xichen alias Jiang Cheng. Dipegangnya dahi Lan Xichen. (Hmmm agak hangat) pikirnya.

"Xichen, kau pasti terlalu lelah. Kau juga belum sarapan kan. Mari-mari istirahatlah dulu" ucap Lan Qiren sambil menuntun Lan Xichen duduk dan meletakkan makanan yang dibawa murid tadi.

Jiang Cheng pun menurut dan mulai memakan sarapannya. Ketika suapan pertama memasuki mulutnya, Jiang Cheng mulai menggerutu pelan "Sial, sup racun itu lagi. Keterlaluan, rasa makanan di sini dari dulu tidak berubah sama sekali. Makin pahit malah. Heran, lidah mereka mati rasa semua apa ya. Pantas saja Wei Wuxian mati-matian menghindar dari makanan di sini. Blabla bla bla... ". Jiang Cheng terus menggerutu sambil tetap memasukkan makanan pahit itu ke mulutnya.

Lan Qiren yang sayup-sayup mendengar Lan Xichen berbicara. Mulai memperhatikan tingkah keponakannya yang tumben-tumbenan absurd. Dilihatnya ekspresi Lan Xichen yang sebal dengan alis menukik tajam, mulut komat-kamit menggerutu dan mengumpat tanpa henti. Fix ini sepertinya Lan Xichen kerasukan penunggu air terjun kemarin, pikir Lan Qiren.

"Baiklah, paman tinggal dulu. Jika ada perlu sesuatu panggillah para junior". Lan Qiren keluar dari Hanshi dengan wajah kalem dan santai, sampai....

(Oh tidak! Hal yang kutakutkan benar-benar terjadi! Bagaimana ini?  😱) batin Lan Qiren. Saat ini Lan Qiren tengah menyandarkan dahinya pada sebuah pohon yang berada di depan kediamannya. Kepalanya pening luar biasa memikirkan kelakuan keponakannya.

-Yunmeng-

Di sebuah danau dekat Lian Huawu, tampak dua sejoli tengah bersantai sambil berbincang-bincang menikmati biji teratai di atas perahu. Eh ralat, lebih tepatnya satu orang berceloteh tiada henti sembari memakan biji teratai sedangkan orang lainnya hanya diam fokus mengupas biji teratai. Sudah bisa ditebak siapa dua sejoli itu bukan, yap siapa lagi jika bukan pasangan fenomenal sejagat dunia kultivasi kita, Wangxian.

"Ne Lan Zhan, setelah ini kita mau kemana lagi?" ucap Wei Wuxian dengan sesekali memasukkan biji teratai yang telah dikupas Lan Wangji ke mulutnya.

"Terserah Wei Ying".

"Cih Lan Zhan! Jangan hanya terserah. Kau tau kata itu sangat tidak jelas dan membuat pusing".

"Lalu, kau mau kemana?" tanya Lan Wangji yang dibalas dengan senyum indah Wei Wuxian.

"Menemui Jiang Cheng! Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Sungguh aku rindu menjahili anak itu. Apalagi responnya, kalo sudah marah pasti dia akan bilang begini 'Wei Wuxian! Diam atau kupatahkan kakimu!' Ahahahaha" tiru Wei Wuxian yang diikuti gelak tawanya. "Aduh aduh perutku sakit. Jadi, bagaimana menurutmu Lan Zhan?" lanjutnya.

"Mn" jawab Lan Wangji dengan singkat, padat, dan g jelas.

Setelah beberapa saat, kini tibalah mereka di Lian Huawu, tepatnya di gerbang kediaman sekte Jiang. Wei Wuxian menoleh kesana kemari untuk menemukan Jiang Cheng, sampai ia menemukan sosok berbaju ungu tengah berbincang dengan beberapa murid sekte Jiang dan penduduk sekitar.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang