"Wanyin, maukah kau menikah denganku?"
"Aku tidak mau!" jawab Jiang Cheng acuh dan memalingkan muka mengejutkan Lan Xichen.
"Kenapa Wanyin? Apa kau sudah tidak menyukaiku lagi?" tanya Lan Xichen murung.
"Kau sendiri bagaimana hah?! Ketika aku tidak bisa memberimu keturunan kau pergi menikah dengan orang lain, sekarang setelah tau kemungkinan aku bisa memberimu keturunan kau kembali?! Apa kau mempermainkanku?!"
"Aku.... aku minta maaf, tapi Wanyin aku serius mencintaimu dan pernikahannya, tanpa kau bisa mengandung pun aku akan membatalkan pernikahan ini"
"Tch! Omong kosong, maaf pun tak cukup"
Jiang Cheng masih ngambek dan bahkan tidak mau menatap wajah Lan Xichen. Alhasil Lan Xichen harus memutar otak mencari cara untuk membujuk pujaan hatinya.
"Tunggu di sini sebentar". Lan Xichen bangkit pergi ke suatu tempat.
(Hei dia pergi begitu saja?! Apa dia sudah menyerah membujukku? Dasar laki-laki menyebalkan, kalau tidak serius katakanlah!) gerutu Jiang Cheng dalam hati mengira Lan Xichen sudah menyerah.
Ketika tengah asik menggerutu sambil memanyunkan bibirnya beberapa senti, Lan Xichen pun kembali sambil membawa sebuah kotak kayu tanpa tutup yang lumayan besar dan menyodorkannya ke depan Jiang Cheng.
"Eh?!" Jiang Cheng terkejut, saat melihat isi kotak ia terlihat seperti bocah yang baru saja mendapat kado ulang tahun dipandangan Lan Xichen, menggemaskan sekali. Padahal kenyataannya Jiang Cheng kebingungan kenapa tiba-tiba Lan Xichen memberinya kado itu. Jiang Cheng melihat isi kotak lalu Lan Xichen lalu isi kotak lagi, begitu seterusnya, memastikan siapa tau Lan Xichen sedang bercanda.
"Ehem! kau....ini untukku?" tanya Jiang Cheng masih tidak habis pikir tapi dalam hatinya ia bersorak kegirangan.
Di dalam kotak itu terlihat seekor anak anjing lucu yang sedang meringkuk dan menatap Jiang Cheng dengan mata bulatnya.
//anggep dalam kotak :v
"Woof!"
Bulunya yang lembut dan tatapan polosnya.... aaahhhh benar-benar membuat Jiang Cheng khilaf. Jiang Cheng mengangkat anak anjing itu dan menimangnya layak seorang bayi.
"Mn, itu keturunan xianzi aku mendapatkannya dari Jin Ling. Jika kau menyukainya kau boleh memilikinya, tapi jangan sampai adik Wei melihatnya. Oiya kau juga bisa menamainya 'putri' atau apapun yang kau inginkan" balas Lan Xichen sambil tersenyum.
(Sialan! Aibku terbongkar, ini pasti kerjaan mulut ember Wei Wuxian!) batin Jiang Cheng sambil mengelus-elus kepala anak anjing itu. Ia jadi ingin menunjukkannya pada Wei Wuxian dan membuatnya menangis lari terbirit-birit kan, itu pasti lucu sekali, pikir nista Jiang Cheng. Padahal yang sesungguhnya Wei Wuxian tidak ikut andil apa-apa tentang masalah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Xicheng)
FanfictionPERINGATAN! Cerita ini mengandung unsur BxB alias BL. Bagi yang Homophobic hush hush pergi jauh-jauh kalo nekat resiko ditanggung sendiri. Author hanya minjem karakter dari novel milik MXTX dan tidak mengambil keuntungan apapun, murni hanya untuk h...