Bag. 5 Old Comrade

3.9K 532 30
                                    

Warning:
Cerita ini mengandung unsur BxB, karakter OOC (karena authornya hobi nistain karakter 😌), dan humor yang entahlah garing.

Ok, selamat menikmati~
______________________________________

Yunshen Bushi Chu, sebuah tempat di sebuah pegunungan nan asri dengan pepohonan hijau yang rindang dan bunga magnolia yang cantik. Ditambah lagi wajah penduduknya yang rupawan bagai lukisan melengkapi keindahan dan nilai plus dari tempat yang sering tertutup awan itu.

Tidak hanya itu, tempat itu juga terkenal sebagai tempat yang tenang dan damai, sangat cocok digunakan untuk tempat meditasi. Namun... sepertinya citra Yunshen Bushi Chu luntur pagi ini. Bagaimana tidak, pagi-pagi Yunshen Bushi Chu sudah disibukkan dengan upacara penyucian dan pengusiran roh halus untuk Lan Xichen.

"Lepaskan aku! Hei kalian tidak dengar?!" berontak Jiang Cheng saat ia menjadi subyek upacara penyucian.

Astaga malang nian nasib Jiang Cheng, pagi-pagi seharusnya dia masih di alam mimpi eh malah harus diseret ke aula utama karena tuduhan kesurupan yang disematkan padanya.

"Xichen, diam atau aku terpaksa harus membungkammu!" ucap Lan Qiren selaku pemimpin upacara.

"Aku tidak peduli! Aku tidak terima seperti ini!" ucap Jiang Cheng masih mencoba berontak dari ikatan tali spiritual.

"Haaah sudahlah kita langsung mulai saja dan akhiri ini sesegera mungkin" perintah Lan Qiren. Para murid senior pun segera mengaktifkan array yang sudah disusun sedemikian rupa.

Array menyala dengan Jiang Cheng berada di tengah-tengah array, masih dengan usahanya untuk lepas dari ikatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Array menyala dengan Jiang Cheng berada di tengah-tengah array, masih dengan usahanya untuk lepas dari ikatan. Jika tidak diberitau, orang yang melihat upacara ini pasti akan mengira bahwa seseorang sedang dikorbankan oleh suatu sekte sesat.

Tangan dan badan Jiang Cheng pegal karena terus berusaha menarik tali yang semakin lama semakin erat melilit tubuhnya. Namun, Jiang Cheng tetaplah Jiang Cheng walupun tubuhnya adalah Lan Xichen, jadi mulut beracunnya masih terus-terusan mengeluarkan kata-kata mutiara. Lan Qiren pun tidak tahan lagi, pada akhirnya ia membungkam mulut Jiang Cheng.

Upacara sudah berlangsung selama sejam, Lan Qiren dan para murid sudah kelelahan, namun Lan Xichen tampak masih belum sembuh. Bahkan ia masih berteriak-teriak dengan suara tertahan.

"Mmmmmhmhhmmhh!"

"Guru Lan, sepertinya upacaranya gagal" ucap seorang murid.

"Tetap lanjutkan" perintah Lan Qiren masih menaruh harapan.

Tak lama kemudian....
"PAMAAAAAAAAN MENANTU KESAYANGANMU PULANG~" teriak Wei Wuxian sambil mendobrak pintu aula dengan suara 'brak' yang sangat keras. Beberapa murid terkejut, sedangkan Lan Qiren sudah batuk darah. (Terkutuklah kau Wei Wuxian!) begitu kira-kira isi pikiran Lan Qiren.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang