Heya I'm back~
Cerita ini untuk ngebayar utang request an dari KodzuJoy_
Sekalian ngerayain ultah madam nomor 1 di Yunmeng kita, A-Cheng~ 🥳🥳🥳 kemarin sih 😅
Madam maaf aku kelupaan 🙇♀️Jadi part ini mengambil setting waktu pas wangxian belum jadi ortu kedua A-Zhi dan A-Xi jadi xicheng masih sibuk-sibuknya dan ditambah si kembar juga udah bisa duduk dan merangkak.
Ok langsung aja, enjoy~
______________________________________Siang yang indah nan damai di LianHua Wu. Semua murid tengah serius berlatih pedang dan para pekerja pun melakukan tugasnya dengan baik, tak ada teriakan ataupun makian, sungguh menenangkan. Apalagi semenjak sang tuan rumah, Jiang Cheng, mulai tinggal di Gusu mengikuti suaminya.
Lalu bagaimana pekerjaannya sebagai Pemimpin sekte di Yunmeng? Tenang semua berkas-berkas sekte dikerjakan Jiang Cheng di Gusu, sedangkan tugas lapangan untuk sementara dipegang oleh Lan Xichen karena Jiang Cheng masih harus mengurusi kedua anak kembarnya di Gusu. Dan dengan demikian tugas Lan Xichen sebagai ketua sekte pun menjadi dua kali lipat. Melelahkan? Sangat, tapi demi anak dan istri ya apa boleh buat toh yang meminta Jiang Cheng pindah ke Gusu juga dia.
Ok lupakan masalah pekerjaan Lan Xichen, kini ada yang lebih penting yang harus dipikirkannya. Saking pentingnya sampai-sampai aula rapat antar tetua sekte Jiang pun dipenuhi aura hitam pekat yang berasal dari Lan Xichen.
"Hei ada apa dengan Zewu Jun? Apa ada masalah di sektenya?" bisik salah satu pelayan yang baru saja mengantar teh ke dalam aula.
"Entahlah tapi pasti masalahnya berat sampai-sampai mukanya dikekuk begitu" balas pelayan lain.
"Iya padahal biasanya Zewu Jun selalu seperti matahari pagi"
"Um benar benar"
Sementara para pelayan berbisik-bisik, orang yang sedang dibicarakan pun pikirannya malah melayang kemana-mana.
(Ugh aku ingin pulang, sudah 4 hari tapi masalah tidak juga selesai, mana tidak ada keputusan dari tadi. A-Yin aku merindukanmu 😭😭) "Haaaaah" helaan napas panjang dari Lan Xichen.
"Pemimpin Lan, Zewu Jun, beberapa dari kami sudah membuat keputusan" ujar salah satu tetua.
(Akhirnya!) "Baiklah jelaskan" balas Lan Xichen dengan tenang, namun hatinya senang tidak karuan. Pasalnya jika sudah ada keputusan, maka Lan Xichen bisa segera pulang ke Gusu dan memeluk istri cantiknya.
"Di desa B kita bisa utus satu kelompok murid Jiang untuk berpatroli malam sedangkan satu kelompok lain membantu desa A"
"Tunggu kau tadi tidak bilang begitu, aku tidak setuju! Masalah desa A tidak terlalu berbahaya, kita harus mengirim kelompok ke desa A untuk mengurus monster air di danau dulu!"
"Justru karena ringan bisa diselesaikan lebih cepat dan bisa segera membantu masalah yang lain!"
"Eh walaupun terlihat ringan tapi masalah desa A tidak sesederhana itu!"
Para tetua itu terus berdebat mempertahankan pendapat masing-masing. (HEI YANG BENAR SAJA! KAPAN AKU BISA PULANG KALAU BEGINI TERUS! 😱😭) gerutu Lan Xichen dalam hati.
"Aku punya ide yang lebih baik, kirim satu kelompok murid ke desa B, pecah satu kelompok lain menjadi dua, setengah mengurus desa A dan setengahnya mengurus monster air" perintah Lan Xichen.
"Tapi hanya dengan setengah kelompok tidak akan bisa melawan puluhan monster air" sanggah seorang tetua.
"Aku yang akan turun tangan mengurusi monster air itu" jawab Lan Xichen. Tidak ada yang berani bicara ketika sang ketua sekte telah memutuskan turun tangan. "Jika tidak ada lagi yang keberatan maka keputusan sudah dibuat. Tolong segera laksanakan sesuai rencana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Xicheng)
FanfictionPERINGATAN! Cerita ini mengandung unsur BxB alias BL. Bagi yang Homophobic hush hush pergi jauh-jauh kalo nekat resiko ditanggung sendiri. Author hanya minjem karakter dari novel milik MXTX dan tidak mengambil keuntungan apapun, murni hanya untuk h...