Bag. 9 Talks

4K 550 80
                                        

⚠ Warning! ⚠
Chapter ini mengandung sedikit kata-kata kasar. Bagi yang kurang berkenan bisa skip atau mengganti kata-kata kasarnya ketika membaca.

Okay enjoy~
______________________________________

Bukan Wei Wuxian namanya jika tidak mampir-mampir ketika bepergian, seperti saat ini, dia dan Lan Wangji sedang berjalan-jalan di pasar malam.

"Lan Zhan! Lihat! Kue osmanthus!" ucap Wei Wuxian kegirangan sambil berlari menuju kedai kue.

"Selamat datang tuan-tuan, silahkan dipilih kuenya. Semuanya masih hangat" ucap pedagang kue menjajakan deretan kue dengan bergabai warna dan varian rasa.

Wei Wuxian tertarik pada deretan kue berwarna kuning bulat dengan motif bunga yang indah ditengahnya, ia mengambil satu kue osmanthus dan memakannya. "Um!Lan Zhan aku mau kue ini".

"Paman kami mau kue itu 5 bungkus" ucap Lan Wangji sambil mengeluarkan beberapa keping perak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman kami mau kue itu 5 bungkus" ucap Lan Wangji sambil mengeluarkan beberapa keping perak.

"Ini tuan kuenya silahkan. Datanglah lagi" ucap pedagang menyerahkan 5 kotak bungkusan kue.

"Hm~ kue ini enak sekali Lan Zhan~" ucap Wei Wuxian menenteng sekotak kue sambil terus memakannya.

"Wei Ying, jangan makan sambil berjalan".

"Hapwis inwi enwa sekwalwi (habis ini enak sekali)" ucap Wei Wuxian sambil mengunyah kue dengan remah-remah disekitar mulutnya. Melihat Wei Wuxian memakan kue dengan bahagia seperti itu, Lan Wangji jadi teringat ketika ia memberi makan kelinci-kelincinya. Pipi gembul yang penuh makanan itu terus menggiling kue disertai ahoge/antena rambut yang bergerak-gerak dengan ceria, benar-benar imut dan cukup membuat Lan Wangji khilaf. Ups sabar Wangji sabar ini masih di luar, nanti kalo udah dipenginapan baru bisa langsung terjang, batin Wangji menenangkan diri.

Wei Wuxian yang terus ditatap Lan Wangji merasa ada yang aneh, ia pun mengikuti arah pandangan Lan Wangji pada mulutnya dan berkata "Lan Zhan, kau mau kue juga?". Tidak tau aja sebenarnya bukan kue yang dimau Wangji tapi mulut yang digunakan mengunyah itu yang ingin dilahap Wangji.

"Tidak, milik Wei Ying. Habiskan" tolak Lan Wangji sambil membersihkan remah kue di bibir Wei Wuxian.

"Aiyo Lan Zhan jangan malu-malu ini enak sekali lho. Sini aku suapi aaaa.... " ucap Wei Wuxian sambil menyodorkan kue ke mulut Lan Wangji.

Lan Wangji hanya bisa menurut tapi telinganya sudah memerah, semoga tidak ada yang terbangun di bawah sana. Mulutnya membuka menerima kue yang disuapkan Wei Wuxian, namun tiba-tiba...

"Oh enak ya, katanya pergi cari info dan obat tapi gak pulang-pulang malah asik mesra-mesraan" interupsi Jiang Cheng muncul entah dari mana sambil menyedekapkan tangannya di dada.

"Uhm! Uhuk uhuk". Dan Lan Wangji pun tersedak akibat tangan laknat Wei Wuxian yang menyuapi kue dengan tidak berperikemanusiaan.

"A-Cheng! Kau baik-baik saja Lan Zhan? A-Cheng lihat Lan Zhan jadi tersedak kan" protes Wei Wuxian sambil menepuk-nepuk punggung Lan Wangji.

Destiny (Xicheng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang