04. Salah Paham

574 38 0
                                    

"Jika memang masih mencinta, kenapa harus berdrama seakan tak lagi cinta padanya?"
~M.A~
°____________________________°

Susah payah, Keysha mencoba menetralkan degup jantungnya dan ekspresi wajah. Keringat dingin sudah membasahi pelipis gadis tersebut, j–jadi dirinya tidak salah lihat bahwa itu sungguhan mantan kekasihnya? Tapi, kenapa dia bisa berada di sini?

"Keysha—"

"Ah, Bunda, maaf banget, Key mendadak kebelet nih, Key duluan, ya. Assalamu'alaikum!"

"Waalaikumsalam," jawabnya lirih.

Belum juga sempat menimpali perkataan menantunya, perempuan berkumis tipis tersebut sudah dulu kabur dari hadapan dirinya. Zainab hanya bisa memandang kepergian sang menantu yang berlalu dengan derap tergesa-gesa layaknya habis melihat hal menakutkan dengan wajah mengernyit heran. Menimbulkan kerutan halus yang mulai terlihat pada beberapa area tertentu pada wajah yang acap kali tersentuh air wudhu tersebut.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, warahmatullahi wabarakatuh," jawab Zainab memutar tubuhnya pada posisi semula. Senyum ramah kembali diperlihatkan olehnya. "Nak Azof." Lanjut wanita tersebut kemudian.

Si empu pun membalasnya dengan anggukan sungkan. Bersama dengan seorang teman di sebelahnya, laki-laki yang disebutkan namanya oleh Zainab itu membuka suara.

"Saya permisi dulu, Bu Nyai. Assalamu'alaikum," ujarnya kembali begitu hormat.

"Oh, mangga, mangga. Waalaikumsalam."

"Assalamu'alaikum, Bu Nyai. Hapunten," papar seorang lelaki berpakaian koko hitam yang mengikuti jejak langkah temannya–Azof dari belakang.

"Waalaikumsalam. Mangga." Dan lagi, Zainab membalasnya dengan begitu ramah seraya mengembangkan senyum memperhatikan kedua pemuda yang berjalan melewatinya seraya menundukkan tubuhnya sebagai rasa sungkan dan hormat juga menghargai orang yang lebih tua.

°°°°°

Sementara, Keysha. Gadis itu terlihat seperti orang ketakutan, berjalan tergesa-gesa melewati halaman pesantren. Saking tergesa-gesanya, membuat nafas tersebut tidak teratur dan bahkan sesekali dirinya melihat ke arah belakang tanpa memedulikan langkah kakinya.

Sampai pada akhirnya, kaki kirinya terkilir akibat menginjak krikil yang cukup besar di hadapannya. Sontak, tubuh ideal itu pun hilang keseimbangan membuatnya hendak terjatuh. Namun....

Bruk!

Seseorang dengan cepat menarik pergelangan tangan Keysha, membuat Keysha menubruk dada lebar di hadapannya dengan mata terpejam. Tangannya pun dengan reflek sudah melingkar pada leher jenjang orang yang menolongnya tadi.

"Kamu nggak pa-pa?"

Suara ini? Masih dalam posisi tidak berubah, perlahan kedua bola mata indah itu membuka dan mengerjap beberapa kali, kala sadar bahwa dirinya kini berada dalam rengkuhan seseorang. Aroma parfum ini? Begitu tidak asing lagi di indera penciumannya. Lantas, ia pun mendongakkan wajahnya.

Bersamaan dengan seseorang yang menolongnya tadi–menundukkan wajahnya menatap pada gadis cantik yang berada dalam pelukannya kini. Kedua netra coklat pekat dan muda itu akhirnya kembali beradu pandang, setelah cukup lama saling melupakan satu sama lain.

Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang