"Kamu, adalah sebuah takdir yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Memberikan cintamu padaku dan dengan sabar, menunggu hati ini kembali pulih setelah dipaksa mengalah demi sebuah persahabatan. Terima kasih, Kak Zam."
~Rina Khairunnisa~
"Pada awalnya memang perjalanan kisah cinta kita begitu berat, selain saya yang harus berjuang dan menunggumu siap kembali membuka hati. Kisah kita juga terhalang oleh restu orang tua. Namun, pada akhirnya jika memang berjodoh semua akan Allah lancarkan. Terbukti, dengan kamu yang kini menjadi bidadari di hidup saya dan terima kasih, sudah memberikan malaikat kecil dalam rumah tangga kita."
~Ahmad Zamaludin~
***
Setelah hujan, pasti akan terbit pelangi. Begitu pula dengan janji yang Allah berikan. Seusai kesedihan, pasti Dia akan memberikan kebahagiaan. Bahkan, tanpa di duga-duga sekalipun. Asal selalu mengingat-Nya, maka Ia pun akan mengingat kita pula.
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَان
"
Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahman)
Jika seorang hamba dapat mensyukuri setiap apa-apa yang ditimpakan padanya, baik itu membahagiakan atau pun menguji keimanan dan kesabaran, maka dirinya akan semakin menjadi seorang hamba yang dapat bersyukur tanpa ada kata kufur.
Seperti, Rina. Dia adalah salah satu contoh dari sekian banyak makhluk ciptaan-Nya yang mendapatkan kenikmatan dan janji manis dari Sang pemilik kehidupan.
Hatinya yang semula hancur dan dipaksa tarik mundur oleh keadaan di mana ia harus mengalah demi Keysha dan membiarkan Keysha menggantikan dirinya menjadi mempelai wanita tatkala pernikahannya dengan lelaki pilihan mendiang kedua orang tuanya yaitu Agam.
Sakit, sesak, hancur, terpukul menyesal, semua telah membaur menjadi satu. Bahkan, Rina pun sempat menyalahkan takdir atas garis hidupnya yang begitu menyedihkan.
Namun, bukankah apa yang menurut kita baik itu belum tentu baik di mata-Nya?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula)) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 216)
Dan Rina menyadari itu semua. Ia amat bersyukur, sebab Allah telah menggantikan dan menyembuhkan luka hatinya dengan kehadiran sosok baru yang menjadikan kehidupan seorang Rina menjadi semakin berarti dan kian bersyukur atas setiap nikmat-Nya.
"Sayang," panggil suara yang begitu membuat senyuman di wajah cantik berbalutkan jilbab tersebut merekah seketika.
"Iya, Kak," jawabnya yang masih sibuk mengaduk-aduk opor ayam yang tengah di masaknya itu.
"Biar, Kakak bantuin, ya?" tawar sang suami yang tak lain adalah Zam.
Ditemani oleh senyuman manisnya, Rina membalikkan badan dengan kondisi perut yang sudah membesar. Bahkan, sampai membuatnya susah untuk menunduk. "Kak Zam duduk aja, biar Rina yang masak."
"Enggak, Kakak mau bantuin kamu. Kasian kamunya, pasti capek. Apalagi, sambil bawa dedek. Biar Kakak gantiin kamu aja, ya?" Zam kembali merayu istrinya. Berharap, agar Rina menurut.
Ia begitu tidak tega bila harus melihat wanita tercintanya mengerjakan semua pekerjaan rumah. Apalagi, dalam kondisi kehamilan yang hanya menghitung minggu lagi, buah hati tercinta mereka akan lahir ke dunia ini. Pastinya, Zam akan kian berhati-hati menjaga sang istri dan calon anak mereka. Dirinya tidak ingin terjadi sesuatu hal buruk pada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√
Teen FictionSEASONS 01 https://www.wattpad.com/story/258384567?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rahayufajriah01&wp_originator=MrYFLs664%2FcESyswXxD6XtOIX1YkSgnzWiQy9Bfd5n6n5gizuN7qxTqgG9Ym0N80jm0p1G...