20. CLBK?

620 25 4
                                    

"Deket doang, kagak ada hubungan. Canda hubungan."
~Bocil~

##SELAMAT MEMBACA##

💙


“Sekarang, lo udah tau semuanya. Jadi, kalau mau pergi, pergi aja. Gue nggak akan ngusik kehidupan lo lagi.” Pasrah Azof yang benar-benar sudah siap bila harus kehilangan perempuan yang dicintainya, kembali.

Sedangkan si empu, tampak mematung. Keadaan kembali menjadi sunyi, rintik gerimis kembali menghunjam permukaan bumi. Membasahi jalanan aspal usai sebelumnya tercipta petrikor.

Di luar sana, tampak orang-orang berlarian mencari tempat berteduh kala sang langit menangis, menumpahkan kesedihannya. Ada seorang wanita dengan pakaian kerjanya, berlari menuju sebuah halte yang berada di seberang jalan. Memakai alas kaki berupa high heels dan tas berukuran sedang yang wanita tersebut pakai guna mencegah sebagian tubuh atasnya terkena rintik yang mulai berubah deras.

“Kenapa, aku harus pergi?” Perempuan berjilbab segitiga tersebut akhirnya membuka suara. Menolehkan wajah pada pria di sampingnya.

“Aku nggak peduli dengan masa lalu keluarga kamu, Bang. Aku nggak akan pergi, karena seorang teman yang baik akan selalu ada untuk temannya, baik dalam kondisi apapun itu.”

Lanjutan perkataan dari Keysha pun berhasil membuat pandangan Azof yang semula terpusat pada sang ibu, beralih menatap padanya dengan pandangan sulit diartikan. Terdapat sebuah perasaan bahagia karena perempuan yang dicintainya tak akan pergi dan juga, sebuah perasaan sulit ‘tuk diartikan kala Keysha mengatakan mereka adalah ‘teman.’

‘Cuma teman, ternyata,’ gumamnya tersenyum miris.

“Bang, kenapa diem? Iya ‘kan, kita temenan?” tanya gadis tersebut.

Azof menatap lekat manik coklat begitu indah di hadapannya, membuat pandangan kedua manusia yang sempat menjalin kasih meski hanya sebentar itu, terkunci satu sama lain. Menimbulkan sebuah desiran yang dahulu pernah terjadi, kini perlahan mulai timbul menghiasi sanubari.

“Iya, kita temenan. Cuma temen!” jelasnya yang entah mengapa begitu sesak saat mengatakan hal tersebut.

Namun, lain halnya dengan Keysha yang saat itu juga mengembangkan senyum termanisnya. Sangat manis. Sehingga, Azof sampai terpukau karenanya. Lelaki itu berkedip, akan tetapi untuk selanjutnya ia teramat fokus hingga lupa untuk mengedipkan matanya. Kecantikan, Keysha benar-benar sudah membuat dirinya hanyut dalam paras ayu tersebut.

Dan untuk kesekian kalinya, Azof dibuat jatuh oleh gadis itu hanya dengan senyuman yang diberikan Keysha. Terlebih, didukung oleh mata indah, bulu mata yang lentik, alis cukup tebal dan juga kumis tipis yang menghiasi bagian bibir atasnya. Sangat manis.

“Cantik.”

Tanpa sadar, Azof berkata demikian dan sukses membuat pipi gadis yang ditatapnya perlahan terasa memanas. Juga, semburat merah mulai tercipta pada pipi tersebut. Apakah, mungkin mereka akan kembali menjalin kasih?

“B–bang ....”

“Hm?”

“M–malu,” cicit Keysha sambil menundukkan wajahnya, memutus kontak mata mereka.

Azof tersadar, ide jahil seketika saja menyapa dirinya untuk menggoda sang mantan.

“Malu kenapa, hm?” tanyanya dengan suara serak menggoda.

Keysha dibuat salah tingkah olehnya, Azof sudah menyunggingkan semirik andalan dirinya. “Cha.”

“Udah, ih! Jangan gitu, malu tau!” sentak Keysha terlihat sangar. Namun, di mata Azof, itu terlihat amat menggemaskan.

Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang