17. Bandung Dengan Sejuta Kenangan

656 25 0
                                    

“Hubungannya mungkin sudah berakhir, tapi tidak dengan kenangannya. Apalagi, kembali diukir meski tanpa ada kata kembalinya hubungan terjalin.”

~Bumi Drama~

##HAPPY READING##


Motor ninja berwarna merah dengan dua orang berada di atasnya itu perlahan memasuki rumah berukuran cukup besar dengan cat putih mendominasi ditambah sebuah pagar besi berukuran setinggi dada orang dewasa yang terbuka sedikit. Cukup untuk satu buah motor melewatinya.

Kuda besi tersebut berhenti di depan halaman rumah, dengan cukup kesulitan dan menahan sakit. Keysha berusaha turun dari motor itu dibantu oleh Azof. Keduanya berjalan dengan salah satu di antara mereka berjalan terseret-seret.

“Di sini, aja,” tukas Keysha dengan lengan kanannya mengalung indah pada leher putih sang mantan.

Lantas, Azof pun menuntun gadis itu untuk duduk di teras rumah yang terlihat cukup kotor. Maklum, sudah hampir dua bulan rumah ini tidak ditempati oleh Keysha dan Agam. Setelah, Keysha terduduk, Azof pun ikut serta menjatuhkan bokongnya di samping gadis berjilbab dengan kumis tipis menghiasi wajah mulusnya.

“Gue obatin dulu, oke?” tutur Azof kemudian beralih mendekat pada kaki Keysha tepat pada punggung kakinya.

Diraihnya kapas juga alkohol yang baru saja ia beli saat hendak kemari guna membersihkan luka tersebut. Sesekali rintihan terdengar dari si empu yang harus menahan sakit juga perih. Setelah dirasa cukup, pria berkacamata tersebut beralih mengambil plester dan menempelkannya pada bagian luka di kaki Keysha.

“Selesai,” imbuhnya dan kemudian melirik pada Keysha yang ternyata masih memejamkan mata dengan ekspresi menahan sakit. Terlihat sangat menggemaskan, membuat Azof terkekeh.

Entah karena lupa atau saking gemasnya, tanpa sadar ia–Azof mengecup cepat pipi cukup chubby itu dan kembali duduk di samping gadisnya dengan kekehan gemas. Tentunya, Keysha dibuat terperangah dengan sikap sang mantan barusan terhadapnya. Mata itu memang sudah terbuka, tapi kembali memasang ekspresi yang membuat Azof gemas. Ia terbengong.

“Awas, ntar kerasukan Jin Iprit, loh!” celetuk pria berkacamata tersebut seraya mengusap kasar wajah Keysha dengan tangan besarnya.

“Ihh ... Bang!” kesal sang empu dan beralih menatap lawan bicaranya dengan tatapan sengit. Dan malah dibalas oleh Azof dengan menaikkan sebelah alisnya seakan mengejek.

Keysha berdecak. Mengalihkan pandangannya, tangan kirinya bergerak secara perlahan memegangi pipi bagian kiri yang mana beberapa menit lalu berhasil di sentuh oleh bibir milik pria di sampingnya.

“Lo kenapa bisa ada di jalan tadi?” tanya Azof membuka pembicaraan. Menatap lekat wajah perempuan yang selalu mengusik pemikirannya akhir-akhir ini. Menatap wajah itu dari samping, begitu cantik. Ah, apa yang ia fikirkan?

Perlahan, tangan kiri itu kembali turun dan wajah sang empu nampak tertunduk. Keysha menggelengkan kepala. “Cuma abis jalan-jalan aja,” akunya beralibi.

“Bohong!” sarkas Azof dengan cepat. Pria itu berdecak.

Detik berikutnya, laki-laki dengan kacamata bulat yang bertengger indah di hidung bangirnya tersebut menangkup kedua pipi Keysha dan mengarahkannya untuk menghadap pada dirinya.

Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang