07. Perempuan Murahan

698 38 12
                                    

'Kecewa, satu kata dari saya untuknya saat ini.'
~M.A~
°_______________________°

.

.

.

Sebuah uluran tangan mendarat tepat di hadapannya–yang tengah terduduk di antara rerumputan hijau. Dengan air mata yang masih membasahi wajah, ia pun mendongakkan wajahnya berusaha melihat siapa pemilik uluran tangan tersebut.

"Bang Azof."

Bagai dilanda rindu yang teramat dalam, tanpa menghiraukan uluran tangan lelaki di depannya, seketika Keysha langsung menubruk tubuh jangkung tersebut, memeluknya dengan sangat erat. Si empu yang awalnya sempat bergeming perlahan lengan putih kekar tersebut mulai membalas pelukan dari gadisnya.

Keysha menangis, menumpahkan segala kesedihan yang dialaminya dalam pelukan Azof. Tangisan yang membuat hati lelaki itu bak tersayat pisau, begitu perih. Entah kejadian apa yang telah terjadi pada gadis dalam pelukannya itu yang jelas, hati Azof juga ikut merasakan sakit serupa.

Gadis berjilbab tersebut sampai detik ini belum henti-hentinya meluapkan segala sakit yang ia rasa lewat linangan air mata, dibalik wajah yang menempel pada dada bidang Azof ia terus terisak bahkan terdengar memilukan. Tanpa memedulikan tempat yang pastinya bisa saja terlihat oleh orang lain. Keysha tidak sampai berfikir sejauh itu yang jelas kini, dirinya membutuhkan tempat sandaran di kala kerapuhan menghampiri.

Azof, hanya pria itu yang bisa dan ada saat ini untuknya. Tanpa berniat bertanya dahulu, dengan penuh kasih sayang Azof mengelus-ngelus punggung ringkih Keysha. Kehangatan dan kenyamanan dapat dirasakan oleh Keysha dalam dekapan penuh cinta dari pria yang kini jaraknya begitu dekat dengan ia.

"Nangis aja, Cha, jangan ditahan-tahan. Luapin semua kesedihan kamu, rasa sakit, rasa kecewa yang kamu rasakan. Aku akan ada untuk kamu. Selalu," ucapnya berusaha memberikan ketenangan bagi perempuan yang sebenarnya sudah menjadi milik pria lain.

Keysha terus menangis tanpa berniat membalas perkataan Azof, bahkan dirinya tidak peduli bahwa pakaian yang dikenakan Azof sudah basah karena ulahnya apalagi tepat dibagian dada lelaki itu. Azof pun sama halnya, tidak memedulikan bajunya yang basah. Terpenting baginya, Keysha bisa sedikit tenang.

"Kenapa, kenapa hidup aku begitu menyakitkan seperti ini, Bang...? Sakit... hati aku sakit...," seloroh Keysha setelah cukup lama kesunyian melanda dua sejoli itu. Azof hanya diam dan terus mengelus-ngelus punggung Keysha.

"Apa, aku nggak berhak untuk bahagia? Aku juga mau menjalani kehidupan rumah tangga yang normal seperti orang-orang, bukan seperti ini...." Isakan itu kembali memenuhi pendengaran Azof.

Entah mengapa, mendengar Keysha mengatakan kalimat tadi membuatnya menyimpulkan bahwa gadisnya kembali dibuat terluka oleh ustaz muda itu. Gemuruh akan rasa tak terima seketika membuncah dilubuk hati Azof, erangan tertahan jelas menggambarkan kondisi wajah pria itu. Lagi-lagi, Keysha harus kembali menangis karena ulah suaminya.

Hatinya sungguh tidak tega dan tidak kuat bila melihat gadis yang dicintainya menangis pilu seperti ini. Batinnya juga seakan ikut merasakan apa yang Keysha rasakan. Hatinya juga ikut serta menangis.

"Sutt... kamu yang tenang oke? Semua akan baik-baik aja. Ada aku di sini, tenang, ya," ujar Azof lembut memperdalam pelukan keduanya.

Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang