"Aku kira hanya udara, Bandung saja yang dingin. Ternyata salah satu warganya juga begitu."
K.N.R.A
°________________________°Jangan lupa, vote dan comennya 💙
.
.
.
.
.
Pagi ini, saat sang mentari masih tampak malu-malu memunculkan diri, para santri di pesantren Ar-Rahman Tahfidzul Qur'an terlihat sudah memulai aktivitas mereka. Selepas melaksanakan kajian rutin ba'da shubuh yang di pimpin langsung oleh Kiyai Amar para santri ditugaskan untuk membersihkan halaman pesantren.
Sebuah kegiatan yang rutin dilakukan setiap seminggu sekali. Ada yang mulai menyapu, memangkas rerumputan yang sudah terlalu tinggi dan sebagainya. Sedangkan pada bagian dalam pesantren, beberapa santriwati terlihat tengah sibuk memasak.
"Ahmad, halaman tukang ulah poho dibersihkeun oge, nya'?" ucap Agam kala santri putra berjalan melewati dirinya di teras rumah ndalem.
"Muhun, Ustaz," jawab santri bernama Ahmad tersebut seraya menundukkan kepala.
"Yaudah, kamu lanjutkan lagi pekerjaan kamu." Perkataan tersebut pun dibalas dengan anggukan oleh Ahmad.
"Saya permisi dulu, Ustaz, Bu Nyai. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam," jawab semua orang yang berada di sana.
Ya, bukan hanya ada Agam saja yang berada di teras rumah melainkan ada bunda Zainab dan Keysha yang sedari tadi berdiri di sana seakan tengah menunggu seseorang datang. Memang benar, pagi ini pesantren kedatangan tamu cukup jauh.
Maka dari itu, Keysha pagi-pagi sekali sudah bersiap dengan gamis berwarna biru laut ditubuhnya. Ia sendiri juga bingung, siapa sebenarnya tamu itu dan mengapa sampai harus menunggunya segala di depan teras seperti ini? Apa mungkin adik iparnya? Ah, tapi rasanya mustahil mengingat perkataan sang ibu mertua yang mengatakan bahwa tamu mereka itu tamu jauh.
Lalu siapa?
Tengah asik-asiknya bergelut dengan pemikiran dan opini yang memenuhi kepala, sebuah mobil berwarna putih berhenti dengan mulus di hadapan mereka. Keysha dibuat terkesima karenanya. Tak lama kemudian, turunlah seorang perempuan dengan gamis merah maroonnya.
Bersama lengkungan sabit dikedua sudut bibir, perempuan yang sangat asing bagi Keysha itu langsung menghampiri mereka, tepatnya menghampiri ibu mertua Keysha yang mana berada di depannya sedikit.
"Assalamu'alaikum, Umi," salam gadis tersebut seraya mencium punggung tangan bunda Zainab.
"Waalaikumsalam," jawab wanita setengah baya yang masih saja terlihat seakan berkepala tiga. Jawaban lirih juga dikeluarkan oleh Agam dan Keysha. "makin cantik," puji Bunda Zainab kala pandangan matanya menatap wajah cantik di depannya kini terus memancarkan keceriaan.
"Alhamdulillah, Umi juga makin cantik. Makin awet muda," tukasnya seraya terkekeh.
"Ari kamu, bisa aja, La," imbuh Bunda Zainab yang juga terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√
Teen FictionSEASONS 01 https://www.wattpad.com/story/258384567?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rahayufajriah01&wp_originator=MrYFLs664%2FcESyswXxD6XtOIX1YkSgnzWiQy9Bfd5n6n5gizuN7qxTqgG9Ym0N80jm0p1G...