"Meskipun sekarang kita bukan lagi siapa-siapa, tapi... aku tak akan membiarkan siapa pun itu membuatmu menangis karena disakiti."
~A~
°____________________°Dengan berlinang air mata, Keysha yang baru saja mendapatkan sebuah kata kurang pantas dari suaminya menatap penuh luka pada pria di depannya yang tengah memegangi sebelah pipi akibat bekas tamparan, Keysha tadi.
"Mas Agam, boleh marah sama aku, tapi Mas nggak bisa dengan seenaknya berbicara seperti itu!" kecamnya bersamaan dengan bulir bening yang ikut serta luruh.
Di sela isakan pilu dan tergugu, gadis tersebut kembali mengeluarkan unek-uneknya.
"Sebelum bicara, seharusnya Mas itu berfikir dua kali. Bilang kalau aku ini murahan, lalu apa kabar sama Mas Agam yang justru terang-terangan jalan berdua sama perempuan lain yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya, Mas!" oceh Keysha sungguh tak terima.
Bagaimana mungkin dirinya bisa menerimanya begitu saja, saat harga dirinya dijatuhkan oleh suaminya sendiri. Sakit, kecewa, rasa itu kian menjadi dilubuk sanubari gadis itu.
Tak masalah, bila hanya bersikap dingin dan enggan berbicara dengan dirinya. Namun, Keysha tak akan tinggal diam saat harga dirinya dijatuhkan dan dikatakan sebagai perempuan murahan.
Seharusnya, sang suami dapat berfikir dua kali sebelum mengatakan itu semua. Yang lebih terluka di sini adalah dirinya, yang lebih tersakiti di sini adalah Keysha. Melihat secara langsung bagaimana suaminya lebih mementingkan perempuan lain tanpa peduli pada perasaannya yang saat itu juga telah hancur.
Sebenarnya, siapa yang salah di sini? Ia yang hanya sekadar menumpahkan kesedihan hatinya pada pria lain atau pria itu yang terang-terangan jalan berdua bersama perempuan lain di depan matanya?
"Udah cukup atas penghinaan dan perlakuan, Mas Agam terhadap Key selama ini." Keysha menarik ingusnya. "Aku capek! Hati aku sakit, sekarang... terserah Mas Agam. Pernikahan kita mau dibawa ke mana, tetap berlanjut atau... selesai sampai di sini," ucapnya.
Sungguh, Keysha begitu berat sebenarnya mengatakan itu semua. Tapi, mau bagaimana lagi? Saat kepercayaan dan harga dirinya sudah tidak berharga di mata sang suami, mungkin ini adalah keputusan yang terbaik. Dengan dirinya menyerah.
Agam masih tampak bergeming dengan Laila yang berdiri di sampingnya. Pandangan pria itu terlihat sulit untuk dimengerti. Entah apa yang tengah dipikirkannya, mungkin menyesali perbuatannya barusan?
Keysha berdecih dalam hatinya kala pemikiran itu tiba-tiba terlintas di otaknya. Mana mungkin pria di depannya menyesal. Sangat mustahil!
Helaan nafas kasar dikeluarkan olehnya. Detik berikutnya, dengan air mata yang masih membanjiri pipi mulus tersebut ia kembali berucap, "maafin, Key kalau udah buat Mas Agam marah. Tapi, saran Key, Mas juga harus introspeksi diri. Jangan hanya melihat kekurangan dan kesalahan pasangan aja."
Selepas mengatakannya, tanpa berucap lagi ia pun lantas meninggalkan dua insan itu sendirian di ruang tamu. Bersama dengan kian rembesnya genangan tersebut, ia berlari sekuat mungkin keluar dari rumah sang mertua dan pesantren itu. Dirinya butuh ketenangan saat ini, ia butuh waktu untuk sendiri.
Sedangkan, Agam? Mari kita lihat.
Setelah beberapa saat kepergian Keysha, tanpa babiu pria yang tadinya hanya bisa diam meratapi kebodohannya itu langsung berteriak histeris, mengacak gusar rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√
Подростковая литератураSEASONS 01 https://www.wattpad.com/story/258384567?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rahayufajriah01&wp_originator=MrYFLs664%2FcESyswXxD6XtOIX1YkSgnzWiQy9Bfd5n6n5gizuN7qxTqgG9Ym0N80jm0p1G...