18. Welcome to Jakarta

594 32 1
                                    

“When malaikat Jibril said. Cintailah siapa yang kamu suka, (tapi ingat) sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya.”

~Bumi Drama~

##HAPPY READING##

.

.

.

Pukul 20.15 WIB kedua insan tersebut pun akhirnya tiba di depan kediaman Keysha, gadis itu turun dari atas motor dengan ukiran manis di kedua sudut bibir. Berdiri di dekat lelaki yang malam ini sudah membuat hatinya sedikit lebih baik.

"Gue pulang dulu, ya." Keysha mengangguk.

"Hati-hati," balasnya.

"Pasti, lo juga hati-hati sendirian di sini. Awas, ntar ada yang nemenin.” Azof berujar seraya memelankan suaranya pada satu kata terakhir, seakan tengah menakuti gadis beralis cukup lebat tersebut.

“Iihh ... apaan, sih, Bang. Mana ada yang gituan, jangan nakutin deh!” Keysha memberengut kesal, Azof pun terkekeh.

“Ya, kita ‘kan nggak tau dia ada atau enggak. Kali aja, gitu pas lo lagi tidur tiba-tiba ada—“

“Aduh! Sakit, Cha ....” Kalimat menakutkan tadi pun kini, berubah menjadi protes dan sesekali Azof merintih. Sebab, Keysha baru saja memukul pundaknya cukup kuat berulang-ulang.

Ternyata, meski terlihat lemah nyatanya perempuan itu kalau sudah marah maka, jangan sesekali menyepelekan kekuatan mereka. Apalagi, kalau sampai memukul atau mencubit. Sudahlah, harus bisa terima keesokan harinya bakalan ada jejak biru-biru atau bahkan ungu.

“Cha ... udah dong, sakit, nih. Nggak kasian apa lo sama gue?” mohonnya terus berusaha menghindari pukulan dari perempuan yang beberapa jam lalu itu berseteru dengan suaminya.

Namun, sudah kepalang kesal, alhasil Keysha tidak mengidahkan permohonan tersebut. Gadis itu terus saja memukuli Azof yang posisinya tidak bebas untuk bergerak sebab, pria itu masih duduk di atas motornya. Kesempatan yang bagus bukan?

“Enggak! Ngapain aku kasian? Siapa suruh pake nakut-nakutin segala, udah tau aku cuma tinggal sendiri di sini, malah bilang gitu lagi. Dasar nyebelin ... ih, ih!” timpalnya yang semakin bar-bar saja memukuli mantan pacarnya itu.

“Duh, yaudah iya. Gue minta maaf, deh, janji nggak bakal bilang gitu lagi. Aduh, sakit, nih, Cha.”

Akhirnya, setelah cukup lama penyerangan bar-bar Keysha, barulah gadis itu menghentikan aksinya dengan nafas ngos-ngosan sama halnya dengan Azof. Bahkan, keduanya sampai berkeringat. Keysha mengulum senyum, sangat manis seraya menatap pada Azof, membuat lelaki itu menatapnya horor.

Bagaimana tidak, yang tadinya marah-marah sambil memukuli dirinya tiba-tiba saja langsung berubah dalam sekejap menjadi layaknya bidadari di malam hari. Eh, emang ada? Bodoamatlah.

“L–lo ... kenapa, Cha?” Azof mencoba untuk bertanya meskipun dirinya saat ini sudah dirundung perasaan kurang enak, belum lagi semilir angin yang menerpa kulit berkeringatnya bahkan sampai melewati tengkuk putih mulus milik lelaki berkacamata itu, membuat bulu kuduknya meremang seketika. Suasana sepi disekitaran kediaman Keysha yang seakan mendukung, kian terasa mencekam seketika.

Antara Dua Hati (SEASON 2 CTN)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang