P R O L O G U E

1.2K 130 21
                                    

"JANGAN berisik dan tengok-tengok. Pandangan tetap lurus kedepan. Hargain yang sedang berbicara. Kalian sekarang sudah jadi mahasiswa, harusnya yang kaya gini gak perlu di kasih tau lagi."

Jendra yang sebelumnya sempat tengok kanan-kiri, sontak langsung menatap lurus ke arah depan setelah mendapat sindiran dari salah satu Kakak panitia ospek.

Dalam hati, sebenarnya Jendra agak mengeluh. Ini masih pagi dan dirinya sudah mendapat berbagai macam jenis teriakan. Rasanya berkumpul sepagi ini hanya untuk mendapat makian, tidak sebanding dengan usahanya untuk bangun pagi dan berangkat ke kampus.

Apalagi saat ini Jendra berposisi sebagai ketua kelompok gugus. Jendra yakin seratus persen, pasti akan ada momen dimana dia akan mendapat omelan extra karena dirinya bertanggung jawab penuh atas segala kelakuan yang anggotanya perbuat hari ini.

"Ketua kelompok hadap belakang, kemudian hitung anggotanya. Kalau masih ada kelompok yang belum lengkap, ketua kelompok harap maju ke depan."

Jendra menghadap kebelakang dan mulai menghitung jumlah orang yang berdiri berjajar dibelakangnya.

1.

6.

9.

11.

Eh?

"Kok cuma sebelas?" tanya Jendra seketika panik. "Siapa yang belum hadir?"

"Jasmin dari Akutansi Jen, kayanya dia kesiangan bangun karena semalem ngerjain tugas ospek sampai jam 2 malem."

"Terus? Udah ada yang chat buat nanyain dia udah dimana gak?" tanya Jendra lagi.

"Palingan bentar lagi sampe, eh, itu anaknya!"

Jendra kini turut melihat ke arah depan setelah salah satu anggota kelompoknya menyebutkan bahwa Jasmin sudah datang. Ternyata benar saja, di depan sana sosok Jasmin terlihat sedang dikelilingi oleh beberapa panitia ospek.

Jendra yakin, tidak lama lagi namanya pasti akan dipanggil untuk maju ke depan karena Jasmin.

"Semuanya, sini liat ke depan! Ada ratu nih yang baru dateng karena baru bangun."

"Jasmin, dari kelompok 9 ya? Oke-oke keren juga nyali lo."

"Woi! Ketua kelompok gugus 9 siapa? Maju sini! Lo gak kasih tau anggota lo kalo kita mulai jam 6?!"

"Gak dikasih tau kali kak, biarin aja anggota saya telat yang penting sayanya gak telat." ucap kating yang lain, bertugas menjadi kompor.

Sebelum melangkahkan kaki ke depan, Jendra menghela nafasnya terlebih dahulu, kemudian menghadap belakang dan berkata, "Kalo gue balik kesini lagi badannya udah misah-misah, lo gantiin gue ya Put jadi ketua gugus kelompok 9."

"GAK PAKE NGOBROL!"

"Iya Kak. Buset." Jendra mendumel.

Intinya, hari ini, perempuan bernama Jasmin sukses membuat Jendra jadi pusing sendiri.

Dasar, beban kelompok.




___

P e r k e n a l a n

P e r k e n a l a n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Si lincah

M. Jendra Ardisara
Teknik Elektro



 Jendra ArdisaraTeknik Elektro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si gampang diculik

Jasmin Ditya Saputri
Akutansi








Jangan
bcnzie11
start : 21-April-2021
end : 6-Agustus-2022

[PROSES REVISI] JanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang