Warning! Ada perlakuan yang tidak manusiawi dalam part ini, tolong jangan dimasukkan kehati ini hanya angan angan penulis, bagi yang merasa tidak tahan melihat mohon maaf sebesar besarnya 😊 perlakuan di bawah tidak untuk di tiru! Jadi sayangi keluarga kalian
***Suara isak tangis kerinduan memenuhi ruangan bernuansa putih itu. Dua gadis cantik tengah berpelukan sama-sama saling melepas rindu masing-masing bagai tidak pernah bertemu selama bertahun- tahun.
Ayu mengurai pelukannya, ia menatap sahabatnya sembari menghapus cairan bening yang keluar dari balik mata sayu Anna.
"Ayu." Anna memanggil gadis itu, menyuruhnya untuk duduk diatas tempat tidur
Ayu menurut, kemudian mendudukan dirinya di depan Anna.
"Aku kira kamu tak akan menjengukku" kata Anna dengan raut sedih
Ayu tersenyum kecil
"Aku selalu berada di sampingmu Anna." Ayu terdiam sejenak menatap manik sahabatnya"Hanya saja sebuah kenyataan memang mengharuskan kita tak seakur dulu" Ayu tersenyum kecut mengingat berbagai hal yang menimpa ia dan Anna dan satu hal yang belum Anna ketahui tentangnya
Anna menggenggam tangan Ayu
"Sesuatu seperti apa?" Tanya AnnaAyu mengalihkan pandangan matanya ke arah lain, kemudian menghela nafas pendek
"Sudah lupakan, oh ya aku membawa ubi kesukaanmu" kata Ayu girang menyembunyikan raut sedih di wajahnyaAnna menatap Ayu, ia merasa sahabatnya menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi sudahlah nanti saja saat ia sembuh ia tanyakan lagi, mungkin untuk sekarang Ayu tak ingin membahas soal itu.
"Coba lah!" Tawar Ayu menyerahkan ubi singkong dan talas itu ke arah Anna
Anna menerimanya dengan senang hati, kemudian dengan lahap ia memakan makanan itu
"Wah kenapa seperti ada madunya, yu?"
"Aku menambahkan madu untuk topingnya hehehe" sahut Ayu
"Emh, ini enak sekali terimakasih ya" kata Anna sembari mengunyah singkong itu
"Apa kamu belum makan?" tanya Ayu saat melihat sahabatnya begitu lahap memakan makanan yang ia bawa
Anna menggeleng
"Aku belum makan malam, nanti ibu bilang akan membawa tumis kangkung kesukaanku, aku benci makanan dirumah sakit ini semua terasa hambar aku tak suka!" Oceh Anna sembari tetap mengunyahMendengar kata ibu membuat Ayu merinding ketakutan, ia masih belum melupakan perkataan Bu Santhi yang sangat menyakiti hatinya.
"Oh iya Ann, kamu dapat bekal darimana untuk menjengukku?" Tanya Anna setelah selesai menghabiskan makanan tadi
Ayu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia bingung harus menjawab apa sebab uang yang ia gunakan ini adalah uang tabungan dari celengan miliknya yang ia belah tadi.
"Aku ambil uang dari celenganku" kata Ayu sembari nyengir
Anna melotot tak percaya
"Apa?!, kenapa begitu? kamu kan udah janji kalok celenganmu udah ada 10juta bakalan lanjutin sekolah kamu di luar kota."Ayu menyunggingkan senyum manisnya
"Soal tabungan itu aku akan memulai dari awal, yang penting sekarang aku bisa bertemu denganmu"Anna menunduk sedih
"Maafin aku" cicit Anna"Hey Anna, kamu jangan seperti itu aku tak menyalahkanmu atas semua ini, kita sama sama jadi korban" kata Ayu tulus membuat Anna tersenyum bangga mempunyai sahabat seperti Ayu yang selalu ada untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Leak (Selesai✔)
Horror"A-Ayu..yu" panggil Anna terbata bata, tangannya mencengkram erat tangan Ayu yang kini tengah mengikuti arah pandangan Anna tubuh mereka terasa kaku saat melihat kobaran api menjilat jilat di area kuburan dengan seseorang yang menari nari sembari me...