Gemericik air hujan membasahi tanah desa, dari tadi malam hujan tak pernah puas mengguyur pertiwi hingga pagi menjelang gerimisnya masih bertaburan bagai kristal di atas langit.
Seorang gadis dengan payung berjalan pelan menyusuri jalan setapak pedesaan, ditemani suara merdu hujan dan burung yang saling bersahutan membuat suasana damai menyusup sampai kelubuk hatinya, sebuah tempat teduh dengan keramaian penduduk yang saling bercanda ria di tengah dinginnya hujan pagi menghentikan langkah gadis itu, ia mengambil beberapa buah dan memasukannya kedalam keranjang lalu diserahkan ke pemilik buah itu untuk ditimbang, ia menoleh kearah penduduk yang sedang bercengkrama di sebelahnya, samar samar ia bisa mendengar cerita yang di gosipkan penduduk itu
"Saya kemarin mendengar suara teriakan bu, tapi saya takut keluar karna hujan deras dan lebih lagi kemarin hari keramat jadi saya pikir mana mungkin ada orang yang jalan jalan di tengah hujan pada malam hari"
"Saya juga mikir gitu, kemarin saya bangun karna mendengar suara rintihan buk"
Cerita yang di gosipkan ibu ibu itu membuat gadis itu mengernyitkan dahinya, ia melangkah mendekati kumpulan ibu ibu yang bergosip ria
"Permisi buk" sapanya sopan, ibu ibu yang melihat itu langsung tersenyum dan ikut menyapa
"Eh nak Ayu, sini duduk dulu" tawar salah satu ibu kepada Ayu yang dibalas gelengan pelan oleh Ayu
"Tidak terimakasih bu saya hanya sebentar saja, kebetulan tadi Ayu mendengar cerita ibu yang mendengar suara jeritan ya?" Tanya Ayu
Ibu ibu itu saling pandang beberapa saat kemudian mengangguk, Ayu tersenyum tipis
"Kenapa ibu tak mencoba melihat saja siapa tau itu orang yang terluka dan butuh bantuan" saran Ayu saat menyimak cerita ibu itu
Salah satu orang ibu menggeleng
"Ibu tidak berani yu, ibu takut dengan mahkluk jadi jadian yang suka berkeliaran di malam tumpek wayang"Ayu menautkan alisnya, dalam pikirannya sudah tertera kekhawatiran dengan sahabatnya Anna yang kemarin pulang malam sehabis menjenguk dirinya.
"Kamu kenapa Ayu?" Tanya salah satu ibu yang menyadari raut kekhawatiran di wajah Ayu
Ayu menggeleng dengan senyum tipisnya
"Saya rasa tidak semua mahkluk jadi jadian mengganggu manusia bu.." Ayu menghela napas pelan" kalau begitu saya pergi dulu ya mau ketempat sahabat saya" pamit Ayu yang langsung disetujui ibu ibu ituAyu melangkah keluar dari kedai itu setelah membayar buah yang ia beli, ia khawatir dengan sahabatnya Anna, kenapa bisa bisanya kemarin ia lupa bahwa hari itu hari keramat. Ia merutuki dirinya sendiri seraya berjalan cepat menuju rumah Anna
Sesampainya disana ia langsung dikejutkan dengan keadaan Anna, gadis itu terlihat pucat pasi, pakaian hangat melekat pada tubuhnya. Ayu segera menghampiri Anna yang duduk di teras rumahnya dengan pandangan kosong kedepan
"Anna kamu kenapa?" Tanya Ayu sembari memegang wajah bulat Anna
Anna yang hanya menatap kosong kini beralih menatap sahabatnya yang datang secara tiba tiba itu
"Aku tidak papa" jawab Anna pelan"Tidak kenapa bagaimana huh? Jelas jelas wajahmu sangat pucat" bantah Ayu dengan raut khawatirnya
Anna tersenyum tipis
"Kemarin aku kehujanan" kata Anna lagi kemudian bangkit dari duduknya"Kekamarku saja yuk" ajaknya dan berjalan kedalam rumah diikuti Ayu
"Bapak sama ibumu mana?" Ayu menatap sekeliling rumah kecil itu dan tidak menemukan kedua orang tua Anna
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Leak (Selesai✔)
Horror"A-Ayu..yu" panggil Anna terbata bata, tangannya mencengkram erat tangan Ayu yang kini tengah mengikuti arah pandangan Anna tubuh mereka terasa kaku saat melihat kobaran api menjilat jilat di area kuburan dengan seseorang yang menari nari sembari me...