Part 25

1.5K 160 13
                                    

Semenjak kejadian kemarin malam, Bu Santhi wanita paruh baya itu selalu menangis menahan sakit di sekujur tubuhnya, bibirnya terasa kelu dan sulit bicara sementara kakinya kini benar-benar tak bisa di gerakkan.

Anna yang melihat kondisi ibunya semakin memburuk itu hanya bisa meringis dan menangis pilu, ia tidak tau penyakit apa yang menimpa ibunya. Pagi tadi dokter dari rumah sakit datang memeriksa keadaan Bu Santhi namun jawaban yang keluar dari dokter itu membuat Anna tidak yakin jika ibunya di fonis mengalami gejala struk ringan, selama ini ibunya terlihat baik-baik saja tidak pernah terlihat tertekan ataupun stres.

Kini Anna dan Pak Herdy kembali di buat terkejut karna Bu Santhi kembali memuntahkan isi perutnya dengan cacing-cacing kecil yang ikut bertebaran, baunya sangat menyengat membuat siapa saja yang melihat ikut merasa mual.

Anna melihat bapaknya yang baru saja selesai membersihkan muntahan ibunya, ia segera memanggil lelaki paruh baya itu.

"Pak!"

Pak Herdy menghampiri Anna yang sedang duduk
"Ada apa?" Sahutnya lembut

"Kok aku gak percaya ya kalok ibu punya penyakit struk" kata Anna

Pak Herdy diam, ia hanya menatap Anna.

"Bapak!" Panggil Anna sekali lagi saat melihat bapaknya hanya diam, tidak merespon ucapannya

Pak Herdy tersadar, ia kemudian melihat anaknya dengan padangan yang sulit di artikan.

"Bapak rasa, ibu kena guna-guna"

Deg!

Jantung Anna berpacu sangat cepat, ia membungkam mulutnya dengan tangan, pikirannya berkecamuk saat mendengar perkataan bapaknya.

"Gu--na-Guna?" Anna terbata, pak Herdy mengangguk pelan

"Bapak lihat, ciri-ciri ini persis dengan kejadian dulu sewaktu bapak kecil. dimana salah satu warga mengalami hal seperti ibu karna di guna-guna oleh seseorang yang membenci keluarga itu"

Anna menggeleng tak percaya
"Siapa yang melakukan itu kepada keluarga kita!?" Tanya Anna dengan derai air mata yang membanjiri

Pak Herdy menggeleng
"Bapak tidak tahu siapa yang tega seperti ini!" Jelas pak Herdy dengan tampang garangnya

"Besok ikut bapak ke rumah jro, beliau pasti tau sesuatu!"

****

"Aaaaaaaaaaaa!"

Anna yang malam ini tengah berada di kamarnya segera berlari secepat kilat menuju kamar ibunya, ia terkejut saat melihat ibunya tengah terduduk diatas ranjang sembari menjerit kencang, di sebelahnya terlihat Pak Herdy yang berusaha menggapai tangan ibunya yang hendak mencakar wajahnya sendiri.

Anna menangis melihat ibunya, ia perlahan-lahan mendekat dan mengelus kaki ibunya, Bu Santhi tetap berteriak seperti kesetanan, matanya melotot menatap ke pojok ruangan.

Anna menoleh kearah pojok kamar ibunya, namun tidak ada siapa-siapa disana. Ia kembali menatap ibunya yang masih saja berteriak dan kini menunjuk dengan tangannya sendiri tepat di belakang Anna.

Anna tiba-tiba merasa meremang, bulu kuduknya berdiri seketika, merasa ada sesuatu di belakangnya ia menoleh cepat namun tidak ada siapa-siapa pun.

"Bu, ibu kenapa?" Tanya Anna kepada ibunya yang masih menunjuk ke belakangnya

Mulut Bu Santhi bergerak tak teratur menyebut sepatah kata yang tak dapat Anna mengerti, pak Herdy yang melihat itu segera membaringkan Bu Santhi dengan pelan namun wanita itu kejang-kejang dan masih berteriak

Teror Leak (Selesai✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang