Part 22

1.5K 159 6
                                    

Aura malam ini kembali terasa mencekam, bertepatan pada hari keramat umat hindu sesosok tubuh tinggi tengah menari di tengah kuburan desa setempat, rambutnya tergerai panjang, tangannya menggenggam sebuah kain dengan lambang iblis, menari mengintari api sembari tertawa mengerikan. Di depannya berdiri seorang wanita cantik mengenakan kebaya sedang menatap kegiatan yang dilakukan orang itu, raut wajahnya tertampang kaku mengartikan kepuasan yang tak terhingga dan ketakutan yang mendalam.

wanita yang tengah berdiri itu tak lain adalah Ayu yang sedang menatap apa yang sedang dilakukan Ibunya

Bu Asih tertawa mengerikan, tubuhnya telah berubah menjadi sosok yang berbeda, badan tinggi dan gemuk, rambutnya panjang menyentuh tanah dengan bulu lebat yang tumbuh di sekitar kulitnya, wajahnya pucat pasi dengan mata melotot, bibirnya terbuka memperlihatkan taringnya yang panjang, darah menetes melumuri bibir hingga dadanya, kukunya panjang dan tajam seakan akan siap menancap di dada dan menusuk jantung.

Ayu yang melihat ibunya melakukan ritual itu kembali terserang ketakutan, rupa ibunya membuat ia teringat kejadian awal saat ia bersama Anna, ia masih tidak mengerti kenapa ibunya harus melakukan teror dasyat itu untuk menuntut penerus ilmu ini.

Tiba-tiba ibunya menggeram, kemudian terbang berbentuk bola api meninggalkan Ayu sendirian menatap nyalang kepergian ibunya

"Ibu" gumamnya ketakutan

"Dia pergi kemana?" Gumam Ayu.

Ayu segera berlari meninggalkan kuburan desa dengan perasaan campur aduk, antara takut dan bingung harus melakukan apa saat situasi seperti ini.

Sementara itu di tempat lain, terlihat seorang gadis sedang terduduk di tepi ranjangnya, matanya sayu terlihat masih sangat mengantuk, gadis itu beranjak keluar menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumahnya, baru saja keluar dari rumah aura dinginnya malam menusuk-nusuk kulitnya, membuat ia menghentikan langkahnya dan menatap sekitar yang terlihat gelap gulita.

"Kenapa dingin sekali" gumamnya, kemudian ia kembali melangkah kekamar mandi.

Setelah selesai, gadis itu kembali berjalan masuk kedalam rumah tapi sebuah suara bising menghentikan langkahnya, ia memutar bola matanya kesana kesini mencari sumber suara seperti orang yang tengah menggeram itu, hingga tatapannya jatuh pada pohon pepaya muda yang tumbuh di sebelah kamar mandinya terlihat seperti ada sesuatu yang membuat pohon pepaya itu bergerak cepat seperti di gerakkan oleh tangan, ia melangkah mendekat melawan rasa takutnya, suara geraman itu semakin jelas membuat bulu kuduk gadis itu berdiri seketika.

Terlihat Siluet bayangan seseorang yang tengah berdiri membelakanginya, badannya besar dan tinggi, rambutnya terlihat tergerai berantakan, gadis itu terbujur kaku, otaknya kembali mencerna kejadian kejadian beberapa hari yang lalu.

"Jangan-jangan.." gumamnya dengan keringat dingin keluar membasahi pelipisnya

Aroma anyir dan amis darah mulai tercium, suara geraman itu mengencang, siluet bayangan hitam itu bergerak kekanan dan kekiri seperti sedang menggosokkan tubuhnya di batang pepaya itu, sementara gadis itu masih berdiri di tempat dengan wajah pucat pasi, tiba-tiba batang pepaya itu berhenti bergoyang, siluet bayangan hitam itu terdiam kemudian bergerak berbalik menatap gadis yang kini sudah ketakutan setengah mati.

Sesosok mahkluk mengerikan kembali muncul di depannya, menatapnya dengan mata melotot begitu bengis seakan mengancamnya, mulutnya terbuka dan tertawa mengerikan membuat darah segar kembali meleleh melumuri mulut hingga dadanya.

"Leak" pekik gadis itu kemudian berlari masuk kedalam rumah, membanting pintu belakang dengan keras membuat kedua orang tuanya yang tengah tertidur berjingkat bangun dan melihat anaknya yang tengah terduduk lemas di lantai dengan tubuh bergetar hebat

Teror Leak (Selesai✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang