Epilog

1.5K 160 3
                                    

"Aaaaaargh!"

"Ayu, kenapa kamu ninggalin ibu?"

Tangis seorang wanita paruh baya yang kini tengah duduk di kursi roda, di temani seorang perawat yang menjaganya selama 5 tahun di rumah sakit jiwa itu.

"Ayu? Ayu kamu dimana?" Gumam wanita itu.

Salah satu perawat datang, ia mengelus pundak wanita tua yang masih terlihat cantik itu.

"Buk, makan dulu yuk" ajaknya lembut

Bu Asih menggeleng pelan, ia menatap hampa lantai keramik di depannya.

"Hayuk buk makan dulu, biar ibu sehat" bujuk perawat itu lagi yang mencoba tersenyum ceria.

Bu Asih menoleh cepat, ia melotot tak suka kearah perawat yang berdiri di belakangnya. Perawat yang ditatap dengan mengerikan itu merasa ketakutan, ia bergerak menjauh saat Bu Asih semakin melotot kearahnya.

"DIAM!" teriak Bu Asih

Wanita tua itu kembali membalikkan wajahnya, ia kembali terdiam dengan pandangan kosong kedepan.

Perawat itu segera menjauh, ia memutuskan keluar dari ruangan Bu Asih dengan badan merinding ketakutan. Ia menghampiri temannya yang sedang menyiapkan makanan untuk pasien.

"Ris, lama-lama aku bisa mati ketakutan deh kalo nemenin Bu Asih terus" katanya

Temannya yang sedang asik menata makanan itu menghentikkan kegiatannya.

"Emang dia ngelakuin apa lagi sama kamu?" Tanya nya serius.

Pasalnya temannya itu selalu mengeluh merawat Bu Asih karna wanita tua itu selalu mengigaukan nama, Ayu sang Anak yang telah mati dan belum di temukan mayatnya selama 5 tahun ini, dan juga Bu Asih kerap kali bertingkah aneh, seperti memakan rambutnya sendiri dan juga mencakar kulitnya  hingga terluka lalu menjilati bagian yang luka itu.

"Dia tadi marahin aku, mana mukanya serem banget lagi" ujar perawat itu yang bernama Reni

Temannya yang bernama Risa itu tersenyum tipis
"Ini udah menjadi tanggung jawab kita Ren, mau gimanapun rupa Bu Asih dia tetap menjadi tanggung jawab kita"

Reni mengangguk saja, ia kemudian teringat dengan satu hal yang hendak ia tanyakan kepada teman kerjanya itu.

"Oh iya, sampe sekarang belum ada informasi terkait mayat dari anak Bu Asih yang jatuh ke jurang itu?" Tanya Reni

Risa menggeleng
"Katanya sih belum, kamu tau kan jurang itu dalemnya tak terhitung. Pasti sulit banget buat orang nemuin mayatnya Ayu. Udah selama 5 tahun gini mungkin udah jadi tengkorak, dan terkubur tanah atau ada sungai di bawahnya jadi hanyut deh"

Reni memasang wajah kasihannya
"Kasihan banget ya Ris, mana masih muda lagi. Emang dia bunuh diri karna apa sih?"

Risa menatap Reni tak percaya
"Kamu ngerawat Bu Asih selama 5 tahun tapi gak tau cerita ini?"

Reni menggeleng pelan, ia terkekeh kecil
"Habisnya aku gak berani denger, entar kebayang-bayang lagi" katanya

Risa menggeleng heran
"Kalo gak berani, sekarang ngapain pengen tau ceritanya Ayu?"

Reni meringis
"Iya gitu kepo aja, udalah kasi tau lah aku Ren!"

Risa menghembuskan nafas panjang
"Jadi asal kamu tau Bu Asih dan anaknya itu penganut ilmu leak" bisik Risa ia mencoba bercerita dengan perlahan

Reni tercengang, baru saja mendengar hal itu ia sudah merinding ketakutan
"Beneran? Bukannya ilmu begitu tuh gak semua buruk ya"

Risa mengangguk
"Iya bener, ilmu itu emang anugrah dari tuhan untuk orang tertentu, tapi manusia yang serakah tentu menyalah gunakan ilmu itu, seperti Bu Asih"

Teror Leak (Selesai✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang