Part 28

1.4K 137 3
                                    

Merasa diri terancam oleh tatapan mengerikan yang masih memolot kearahnya, gadis itu mulai menggerakkan kakinya yang tadi terasa kaku, kemudian ia berlari kencang berusaha menghindar dari mahkluk mengerikan yang masih berdiri sembari menatapnya berlari.

Air mata Anna tak henti-hentinya turun, mengingat dirinya sedang dalam bahaya. Jantungnya bergemuruh  seiring dengan langkah kakinya yang kian cepat.

Tiba-Tiba aura panas terasa begitu kuat mengelilingi Anna, terasa seperti puluhan mata yang bersembunyi di balik pohon sedang mengamatinya berlari. Suara kikikan mengerikan terdengar begitu dekat membuat ia terkejut lalu tersandung dan jatuh membentur kerikil di depannya.

Anna meringis kesakitan, ia meraba keningnya yang sudah dipenuhi darah. Rasa sakit di keningnya membuat kepalanya terasa terbelah.

"Hiks, sakit" tangis Anna sembari memegangi kepalanya

Angin berhembus begitu kencang, aura mencekam begitu kuat malam ini. Anna yang masih menangis tiba-tiba tersadarkan oleh suara kikikan mengerikan yang selalu mengejar langkah Anna. Gadis itu bangkit dengan cepat, namun rasa sakit di kepalanya membuat ia sedikit pusing, matanya mulai berkunang-kunang.

Kaki Anna dengan cepat kembali berlari, ia mengabaikan rasa sakit di kepalanya. Yang ia inginkan hanya tetap hidup dan menemani bapaknya, bukan mati di tangan iblis itu.

Rasa lemas menghampiri tubuhnya, gadis itu kembali menyembunyikan tubuh kecilnya di balik pohon jati, ia menetralkan nafasnya sembari mengawasi kesana-kesini, takut jika mahkluk itu tiba-tiba berada di sampingnya.

"Ya tuhan, aku takut" isak Anna, tubuhnya sudah dibasahi keringat dingin. Keningnya di penuhi darah segar yang terus menerus luruh.

Suasana tiba-tiba terasa hening, suara hewan malam yang tadi menderu kencang kini meredup hilang diganti dengan kesunyian yang mencekam. Angin yang tadi berhembus kencang kini ikut berhenti. Suasana malam gelap dengan cahaya rembulan kecil membuat rasa takut Anna semakin membuncah tinggi.

Suara geraman mengerikan menghunus indera pendengaran Anna, ia menoleh ke belakang dengan cepat dan terlihat siluet tubuh ringkih sedang melangkah perlahan kearah Anna, kepalanya di baluti kain putih berlambang iblis, ia menggeram keras, jemarinya bergerak-gerak kaku dengan kuku yang panjang dan tajam. Mahkluk itu datang lagi mengejar Anna, entah apa yang diinginkan mahkluk itu.

Tubuh Anna bergetar hebat, ia sudah ketakutan setengah mati, kenapa ia dihadapkan dengan mahkluk seperti ini lagi?, apa yang diinginkan mahkluk itu, kenapa mahkluk itu mengejarnya?.

Tanpa pikir panjang, Anna berlari dengan langkah tertatih-tatih, kakinya sudah ngilu dan kebas akibat berlari, nafasnya menderu cepat dan tak teratur. Ia sudah tak kuat lagi untuk berlari tapi mahkluk mengerikan itu masih mengeluarkan suara menyeramkannya dan mengejar Anna.

"Bapak, tolong aku" lirihnya dengan nafas ngos-ngosan, ia berlari sembarang arah demi menghindari mahkluk itu.

"Aku harus kemana, aku lupa hiks" isaknya lagi, tempat ini seolah-olah sudah seperti labirin, dimana-mana gelap dan sangat membingungkannya.

Tenggorokan Anna terasa kering karna berlari sedari tadi, kepalanya bertambah sakit di tambah dengan rasa mual di perutnya muncul karna rasa pusing menghampirinya. Merasa lelah, gadis itu kembali menepi di bawah pohon pisang.

"Tolong lindungi aku, aku takut" Anna menutup wajahnya dengan tangan guna meredam isak tangisnya yang gemetar.

"Ibu" gumamnya pelan saat teringat kembali wajah ibunya yang masih terngiang-ngiang di kepalanya, kini ibunya telah pergi meninggalkannya dan raga wanita itu benar-benar akan menghilang.

Teror Leak (Selesai✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang