Anna dan Ayu kembali melanjutkan perjalanan mereka, menempuh jalan kecil dan panjang ditemani kegelapan malam yang menyeruak menghunus seluruh hutan belantara ini, pohon berbatang besar dengan akar besar berjejer seperti raksasa yang tengah menonton penyiksaan perjalanan gadis manis itu. Hanya ditemani sebuah senter kecil sebagai penerangan jarak pendek untuk mereka berjalan berdua, angin kecil selalu berhembus pelan namun menusuk kulit dengan kedinginan yang tak bisa dijabarkan.
Suara ranting kayu beradu menghasilkan suara ngilu yang memberi kesan menyeramkan. Anna setia menggenggam erat tangan Ayu agar sahabatnya tak menghilang lagi dari jangkauannya, suara lolongan hewan hutan terdengar membara di setiap pelosok hutan bertanda waktu sudah menunjukkan pukul 12 tepat tengah malam.
Senter kecil yang dipegang Anna masih setia menerangi langkah mereka yang tertatih tatih menyusuri pelosok hutan yang semakin terlihat menyeramkan, tiba tiba keduanya berhenti saat di tengah jalan, keduanya saling pandang dan menghela nafas pasrah
"karna diteror mahkluk sialan itu kita harus berjuang mencari kakek tidak jelas itu kedalam hutan angker ini!" Jengkel Anna kesal sembari menendang kerikil kecil
Ayu menatap sekeliling
"Ann, apa benar jalan ini buntu?" Tanya AyuAnna mengangguk kemudian menunjuk rumput tinggi yang tumbuh di depannya sebagai pehalang mereka berjalan kembali.
"Sepertinya tidak ada yang pernah kehutan sampai melewati rumput ini" kata Anna
Ayu menghela nafas panjang
"Kita harus menerobosnya" kata AyuAnna mengangguk
"Baiklah, ayo kita jalan" kata Anna kemudian memegang tangan AyuAnna mengambil pisau kecil yang terdapat di sakunya ia memotong sebagian rumput yang menghalangi mereka berjalan, sementara Ayu memegang senter kecil tadi.
Anna menyentuh pundak Ayu saat ia melihat sesuatu yang membuat senyum manisnya terkulum
"Ayu lihat!,ada padang rumput luas dsini" tunjuk Anna kearah rerumputan yang cukup luas dan terlihat indah dengan banyak kunang kunang berterbangan diatasnya
"Wahhhh!" Pekik Ayu pelan kemudian berjalan kearah rumput itu dengan kagum sembari tersenyum menatap kunang kunang yang bersinar terang
Anna melakukan hal yang sama seperti Ayu, tiba tiba ide terbesit di otaknya. Ia mengambil daun pisang yang ia cari tadi dan membawanya kesisi rumput tepat dibawah pohon jati tinggi, batang kayu jati yang berjatuhan di pungutnya kemudian mengikat batang tersebut satu sama lain berbentuk kotak dengan pelepah pisang kering sebagai pengikatnya, diatas kayu jati yang berbentuk itu diletakkannya daun pisang tadi berjejer seperti atap. Ia kemudian memanggil Ayu yang sibuk menatapnya membuat tenda dari batang pohon dan daun pisang yang begitu simple.
Ayu mendekat dan masuk kedalam tenda tanpa penutup itu hanya atap daun pisang sebagai pelindung mereka, ia duduk tanpa alas di sebelah Anna yang tengah menyusun ranting kayu kecil.
"Biar aku saja Ann" pinta Ayu kemudian menyusun ranting kayu itu menyerupai gunung kecil, ia mengambil korek api di tas rajutnya kemudian mengambil beberapa daun kering dan membakarnya dengan api dari korek lalu menepatkannya di dalam susunan ranting kayu itu.
"Akhirnya kita beristirahat lagi" kata Anna sembari mengulurkan tangannya kearah api kecil itu
Ayu pun melakukan hal yang sama seperti Anna
"Ann, apa orang tua kita curiga ya?"Anna mengangkat salah satu alisnya
"Aku tidak tau, jika mereka curiga pada kita aku akan mengatakan yang sejujurnya" kata Anna membuat Ayu tertegun"Kamu yakin?" Tanya Ayu menatap Anna penuh keyakinan
Anna mengangguk mantap
"aku sadar kita ini melakukan hal yang salah karna tidak memberitahu orang tua kita kalau kita sedang di teror mahkluk jadi jadian itu, jika kita bilang mungkin beliu akan memberitahu kita solusinya jadi kita tak perlu repot repot menjelajah hutan seperti ini dan di kenjar mahkluk halus menyeramkan penghuni hutan ini" kata Anna
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Leak (Selesai✔)
Terror"A-Ayu..yu" panggil Anna terbata bata, tangannya mencengkram erat tangan Ayu yang kini tengah mengikuti arah pandangan Anna tubuh mereka terasa kaku saat melihat kobaran api menjilat jilat di area kuburan dengan seseorang yang menari nari sembari me...