Part 23

1.5K 181 10
                                    

Tiga hari sudah berlalu, semenjak kejadian malam itu Anna terlihat selalu mengawasi keluarganya, terlebih lagi ibunya yang tak kunjung pulih dari sakit demam bahkan semakin parah karna ibunya merasa sangat pusing jika berdiri alhasil membuat ibunya harus berbaring terus menerus, dan sudah tiga hari itu juga Anna dan Ayu tidak pernah bertemu.

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, terlihat gadis cantik tengah berkutat di dapur tak berapa lama kemudian seorang lelaki paruh baya menghapirinya.

"Bubur untuk ibu mana nak?" Tanya pak Herdy

Anna menunjuk mangkuk yang telah berisi bubur
"Masih panas pak nanti biar Anna yang berikan ke ibu, bapak makan malam lah dulu"

Anna menyondorkan lauk pauk dan nasi diatas meja, pak Herdy tersenyum menatap putrinya

"Kita makan bersama ya" ajak pak Herdy, Anna mengangguk kemudian ikut menyantap makanan bersama bapaknya.

Setelah menyelesaikan makannya Anna segera membawa bubur itu ke kamar ibunya, ia melihat ibunya yang sedang berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong.

Dengan cemas Anna menghampiri ibunya
"Ibu"

Bu Santhi tersentak kemudian menatap Anna, bibirnya melengkung sedikit mengukir senyuman lemah yang mampu membuat hati Anna teriris melihat kondisi ibunya.

"Makan dulu ya, Anna suapin" kata Anna sembari mengaduk bubur itu kemudian menyuapi ke mulut ibunya secara perlahan.

Sembari mengunyah Bu Santhi menatap langit-langit kamarnya kembali, hal itu membuat Anna khawatir dengan pikiran ibunya.

"Apa yang ibu pikirkan?" Tanya Anna

Bu Santhi menggeleng lemah, Anna merasa ada yang janggal dengan sifat ibunya akhir-akhir ini yang lebih pendiam dan sering bengong seperti jiwa ibunya sedang tersesat

"Katakan bu, apa yang ibu pikirkan?" Tekan Anna meminta penjelasan

Bu Santhi menatap Anna
"Ibu sering bermimpi buruk" katanya parau

"Mimpi seperti apa bu?" Tanya Anna

Bu santhi memejamkan matanya sekejap kemudian kembali menatap manik mata Anna yang khawatir

"Ibu bermimpi di kejar leak terus menerus" ujar Bu Santhi berhasil membuat bulu kuduk Anna berdiri seketika

"Setiap malam rasanya jantung ibu seperti di tusuk-tusuk sakit sekali, dan setiap ibu tertidur  leak itu selalu datang mengejar ibu di alam mimpi" Bu Santhi bercerita dengan pelan sembari memegang tangan Anna

"Leak itu besar dan mengerikan, ibu sampai tak berani mengutarakan bagaimana rupanya dengan jelas"

Anna tertegun, perasaannya mulai tidak enak, ia tak habis pikir mengapa leak itu tak juga pergi dalam hidupnya dan kenapa sekarang malah ibunya yang bermimpi kehadiran leak itu. Anna kemudian memeluk ibunya dengan erat

"Bu Anna takut" gumam Anna, ia takut jika apa yang dikatakan warga desa benar jika kehadiran leak kemarin menunjukan jika salah satu keluarga di desa ini akan terkena mala petaka, Anna berdoa semoga tidak teejadi pada keluarganya.

"Anna takut jika keluarga kita di ganggu mahkluk seperti itu" katanya

Bu Santhi menepuk punggung anaknya pelan
"Stttt, jangan bicara seperti itu"

Anna mengurai pelukannya, ia kemudian kembali menyuapi ibunya dengan pelan, Setelah selesai Anna bangkit dan keluar untuk mencuci piring itu di dapur.

Uhuk uhuk

Prangggg!!!

Anna yang tengah mencuci piring di dapur terlonjak kaget saat mendengar suara bising dari kamar ibunya, ia segera berlari memasuki kamar ibunya kembali dan betapa terkejutnya ia saat melihat gelas yang ada di nakas pecah serta Bu Santhi yang terjatuh dari ranjangnya.

Teror Leak (Selesai✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang