Prolog

92.4K 4K 47
                                    

Perapian di pelataran belakang rumah bergaya minimalis itu masih berkobar. Satu per satu souvenir pernikahan berbentuk pouch berinisial B dan M terlempar ke dalam bara api. Terbakar habis lalu lelaki yang duduk tenang di depan perapian itu melempar satu lagi.

Ada tiga kardus besar dengan jumlah isi sebanyak seribu souvenir dan ia baru membakar sekitar lima puluh buah, mungkin?

Pria berkaus tipis itu mendesah panjang. Merebahkan diri pada kursi santai dan melipat kedua tangan di dada. Apa Mei--mantan kekasihnya--juga merasakan denyut sakit di dada seperti ini ketika membakar seribu undangan pernikahan mereka?

Lagi-lagi lelaki bermanik hitam dan beralis tegas itu mendesah panjang. Menyesali setiap keputusannya melepas Mei. Ia bangkit, memasukkan kembali sisa kardus ke teras belakang rumah. Sepertinya langit malam ini mendung, sebentar lagi hujan turun.

Ia menutup pintu, melesakkan dua tangan ke saku celana trainingnya, dan berjalan ke arah pantry. Merasa tak tahu apa yang harus dilakukan, lelaki itu membuka kulkas, meraih kaleng bir, dan meneguknya beberapa kali.

Ah, apa tidak ada cara lain melupakan dan menekan penyesalannya selain minum bir?

Kesal dengan kegelisahan hatinya, ia memilih meninggalkan minuman beralkohol di meja bar. Membiarkan permukaan kaleng mengembun dan mungkin besok pagi lebih baik dibuang ke tempat sampah karena tak layak minum lagi.

Lelaki itu menaiki anak tangga menuju kamar. Bersenandung lagu penyesalan yang terdengar sumbang karena tak minat bernyanyi. Ia menarik selimut, mematikan lampu di nakas, dan tertidur.

**

(22-04-2021)

(22-04-2021)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💕💕💕

Hai, apa kabar semuanya?! 😍
Aku rindu kalian. Sungguh, sungguh, rindu! 😆

Sebulan hiatus nulis di Wattpad karena sibuk ikutan event nulis maraton di Facebook. Doakan semoga naskahku terpilih jadi juara, ya. Aamiin. 🥰

Kali ini aku lagi enggak mau bikin cerita dengan konflik berat, nih. Mau bikin yang ringan-ringan saja kayak Amiko dan memang ini tokohnya aku ambil dari sana. 😆

Kemarin udah pusing di event nulis ambil konflik yang melibatkan  masa lalu yang rumit sekali. 😆

Jadi, marilah kita relaks dikit. Nikmati keromantisan sekaligus keunyuan pasangan dalam cerita 30 Hari Bersama Nana. 😘🥰

Yuhu! Aku siap dan semangat lagi berkarya di Wattpad. ✍😀

Terima kasih. 😘

💕💕💕

30 Hari Bersama NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang