Tak banyak perumpamaan yang bisa diibaratkan
Sebab adamu adalah nyata.Ini soal bisu yang selalu terbaca
meski sudah ditutup dalam ribuan bungkam.Sekedar menyapa lewat tatapan mata,
kadang jadi obat untuk dahaga akan wacana.Akuu tak pernah sengaja ingin merindu,
tapi semesta selalu memaksaku.Bahkan dengan rentetan kecewa
Semua tak hilang begitu saja.Seolah paling kuat dan tak punya luka.
Masih sama seperti biasa, menunggu dari fajar hingga senja.
Di ambang rasa yang tak tau kapan ada pemiliknya.Miftah SN
Bandarlampung, 19 April 2021___________________________________________
Terimakasih sudah membaca
Semoga suka
Jangan lupa kasih Vote ⭐nya ya 🙏🏼☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PoetrySejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca