Aku tidak pernah menghitung rintik hujan yang mendengarkan hatimu bercerita sore itu.
Tapi aku bisa menghitung detak jantung dengan lamunan kosong berusaha diam.
Tatapan tajam yang menyorot ke sudut kaca
Bisu yang berisik di dalam relungnya.Aku tidak pernah menghitung hela nafas dalam tatapan cahaya senja,
Tapi aku mengingat hela nafasmu mendengarkan sebait luka
Siang berganti malam, ceritanya kian larut,
Meski dalam hitungan menit nahkoda akan melabuhkan kapal di dermagaAku tidak pernah menghitung menit waktu kau terlelap
Tapi aku tak henti menghitung menit waktu lisanmu bicara "Istirahatlah"
Aku tidak tidur, berusaha menemui tuhan
Meminta agar ini bukan bagian dari sandiwara sekedar pengisi sajakAku tidak pernah menghitung sorot mata yang tertangkap lensaku
Tapi aku terhitung dalam setiap tajamnya tujuan garis matamu
Aku bukan kosa kata tak bermakna
Tapi aku adalah kosa kata yang berusaha melengkapi agar jadi kita.Tanggerang, 21 Januari 2020
___________________________________________
Terimakasih sudah membaca
Semoga suka
Jangan lupa kasih Vote ⭐nya ya 🙏🏼☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PoesíaSejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca