Karya Miftah Shofiyah Novianti
Dalam peluk malam
Selalu saja kau usik nadiku,
jadi gemeretak suaraku
larut dalam simfoni putih beradu.
Tanpa aku tau kini tiba-tiba aku malu,
menatap birunya matamu dalam kejauhan lentera rindu.
Entahlah!
Berapa kali kagi kuucap kata itu
mungkin sampai waktunya tiba kau jadi surgaku.
Air Hitam, Lampung Barat 19 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PoetrySejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca