Terimakasih buatmu yang sudah mengukir senyuman untukku meski tanpa sepengetahuanku. Kuhargai pujianmu untuk sepatah kata yang kau sebut dengan sekedar bercanda
"Kamu manis"
Bukan sebab aku merasa seperti yang kau bilang,
Tapi aku benar-benar merasa manis saat kamu lontarkan tatapan tajam seperti ada bilah rasa yang bukan untuk dijadikan bahan candaan,
Ketika setiap pagi raut bahagiamu menyambutku di beranda kampus.
Ruang kosong yang belum terisi dengan materi cinta.Bandar Lampung, 9 Desember 2019
___________________________________________
Terimakasih sudah membaca
Semoga suka
Jangan lupa kasih Vote ⭐nya ya 🙏🏼☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PoetrySejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca