#18 | MELATI BUKAN MAWAR

75 0 0
                                    

Berlabuhnya pelayaran rindu,
pada hati yang tak pernah berhenti jadi sajak penenang.
Luka dahaga, yang selalu terbasuh dengan canda tawa
meski kadang seperti tak bermakna.

Yang mengusap tabungan rasa,
agar lekas pecah dalam jenaka.
Mewarnai dengan pantun tak bersajak,
lebih dari abstraksi dalam ilusi.

Ku seakan terbang bersama fajar
bukan sebab warna meganya.
Melainkan sebab sejuknya
yang diwarnai putih bukan merona.

Bincangku pada senja kuceritakan setianya setangkai melati
yang menggantung menghias mempercantik paes
sang ratu sehari.
Wewangiannya pelambang warna hidup
putih itu suci akan dusta yang berkedok cinta.

Semoga tetap mewarna meski bukan merah, jingga atau pink fanta.
Sebab tak kusuratkan namamu,
kerena sudah kusiratkan lebih dari penyampaian saat surat cinta pertama.

Bandar Lampung, 6 Desember 2019
Gedung E2 FKIP Universitas Lampung

Sajak Sajak PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang