Aku ingin mencintaimu dengan hangat
Seperti halnya mentari pada pagi.
Seperti halnya roti dan secangkir kopi.
Berharap kita akan saling merindu,
Meski tak pernah berujung temu.
Hingga kita tak saling tahu menahu
Kita akan selesai usai senja atau berlanjut sampai esok atau lusa.Ditanah Jawa yang belum banyak kupijak
Banyak harapan kugantungkan.
Termasuk mimpiku untuk selalu menatap biru matamu.
Meskipun pada akhirnya
Riuh kota akan menelan imajinasiku
Mengonjang-ganjingkan rindu dan pilu.Memaksaku berjalan ke pelabuhan
Tempat dimana jaraknya adalah air
Meski ombak dan angin mungkin akan mencabik deretan pinta
Dengan gagahnya akan tetap kukatakan doaku pada temu bukan sebatas semu.Rindu,
Sementara kusimpan dahulu
Biar usang ditutup debu
Tak akan kubuka sampai waktu menyerah padaku.
Menekuk lututnya dan menyerahkanmu dari tangannya.Bandarlampung, 9 Juni 2021
___________________________________________
Terimakasih sudah membaca
Semoga suka
Jangan lupa kasih Vote ⭐nya ya 🙏🏼☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PuisiSejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca