Mau sampai senja ke berapa?
Sudah berhenti aku menghitung satu demi satu terbenamnya,
Di peranginan, di tepi pantai, di dermaga, di pelupuk angan.Bukan bosan,
Hanya semakin tak tentu saja,
Usia sudah bukan lagi belia,
Dunia sudah makin menua.Begitupun dengan raga,
Sudah semakin jauh berkelana.
Belum juga menemukan muara,
Bukan juga lelah, hanya ingin sekali saja kau ajak bicaraDiiringi dendangan melodi senja
Seperti sedia kala kau ucap janji akan pulang dan bawa kabar gembira.Ah sudahlah, masih ada esok untukku tetap bercengkrama dengan cahaya, disambut embun, mendengarkan mereka mengabarkan tentang perjalananmu
Bandar Lampung, 2 Februari 2020
___________________________________________
Terimakasih sudah membaca
Semoga suka
Jangan lupa kasih Vote ⭐nya ya 🙏🏼☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sajak Penantian
PoetrySejatinya penantian adalah milik dia yang punya harap dan cita. Selamat membaca